"Percaya deh kak! Kejadian kemaren di museum itu cuma akting doang! Mereka cuman pura-pura!" ucap Doyoung untuk yang kesekian kalinya.
"Dobby, denger ya, kakak liat sendiri kemarin, orang itu benar-benar meregang nyawa didepan umum karena kutukan mahkotanya." dan Dahyun tetap bersikukuh dengan pendiriannya.
"Tapi kak, kak Yoonbin punya rekamannya kok! Liat dulu deh, kalian harus tau!"
Dahyun menghela nafasnya pelan, matanya melirik Bang Chan dan rekan kerja yang lain, akhirnya Bang Chan pun mengangguk setuju untuk melihat rekaman itu.
"Oke, coba sini kasih liat ke kita." Doyoung tersenyum senang dan menyuruh Yoonbin untuk memutar rekaman tersebut, "Perhatikan baik-baik ya." pintanya.
Mereka mulai fokus pada layar proyektor yang mulai memutar rekaman, semua terekam jelas dari awal sampai akhir. Saat menuju bagian akhir, tiba-tiba layar itu glitching dan mati.
"LAH! LAH! OI! BEN NGAPA NEH?!" tanya Jihoon panik.
"Gak tau gue juga, tiba-tiba mati ini aduh." Yoonbin mengutak-atik laptopnya, tapi tak ada perubahan yang terjadi.
Yoonbin menekan tombol off lalu menyalakan kembali, ia membuka file dokumen yang sama. Rekaman itu terputar lagi, tapi hal yang sama terulang lagi.
"AAAAAAAA INI KENAPA?!" keluh Mashiho yang mulai geram.
Yoonbin mencoba lagi, tapi yang selanjutnya terjadi adalah..
"REKAMANNYA ILANG! ASUUUU!" pekik Yoonbin emosi.
"Astaga, pupus harapan." gumam Yoshi.
"Jadi?" tanya Bang Chan yang sedari tadi hanya memperhatikan anak-anak ini bertingkah.
"Maaf, rekamannya ilang." ucap Asahi penuh penyesalan.
"Ya sudah cukup kalau begitu, kalian boleh pulang." usir Bang Chan secara halus.
Magnum pun pergi meninggalkan ruangan Bang Chan dengan perasaan yang campur aduk.
"Kok bisa ilang gitu sih?" tanya Yoshi.
"Gue juga gak ngerti, padahal semalem gue liat masih biasa."
"Sekarang rekamannya ilang, kita gak punya bukti lagi." ucap Asahi lesu.
"Berarti kita memang harus kerja diem-diem nyari tau!" usul Jihoon.
"Ya gimana? Kita udah nyoba banyak cara tapi ujungnya ketauan terus, uuukh kesel! Hiks.." gerutu Mashiho ingin menangis rasanya.
"Udah cup cup, kita pulang aja dulu istirahat, besok kita coba lagi." usul Doyoung yang disetujui mereka.
Mereka pun pulang dengan hati yang kecewa.
Dari kejauhan ada Minsu dan Woonggi yang masih memperhatikan mereka.
"Maaf ya, tapi kita harus bikin kalian menjauh dari kasus ini." ucap Minsu tak enak hati.
"Tapi mereka masih belum nyerah kak." ucap Woonggi.
"Gapapa, pokoknya kita harus terus ngawasin mereka, jangan sampai ada yang terlibat." final Minsu.
***
Anak stealer boyz dan treasure tengah mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan keberhasilan mereka mengumpulkan banyak bukti.
"Yang masih dibawah umur gak usah sok-sok'an minum soju yaa kalian, minum soda aja." Ucap Sangyeon memperingati.
Yedam, Jeongwoo, Haruto dan Junghwan cemberut.
"Nanti kalau udah legal boleh." Sahut Jaehyuk.
"Udah kalian nanti minum soda aja sama kakak." Kata Jacob menenangkan.
"Huhuhu sayang kak cheonsa." Ucap Junghwan sambil memeluk Jacob.
Yang lain hanya mendengus sebal.
"Ayo bagi-bagi tugas, kak Sangyeon, Kevin, Yedam sama Junkyu masak nasi sama bikin kimchi air. Gue, kak Hyunjae, Chanhee, Changmin sama Hyunsuk bakar barbeque. Yang lainnya bantuin beres-beres." Jelas Juyeon.
"Siap." Sahut semuanya.
Mereka pun melaksanakan tugasnya masing-masing.
Sebagian dari mereka sudah ada yang mabuk dan tertidur. Yaa tentu kecuali, para piyik, Jacob, Kevin dan Younghoon.
"Ayo kalian masuk, tidur udah malem." Ucap Jacob.
"Ayo sama kakak." Kata Jeongwoo.
Jacob mengangguk, dan mengajak para piyik masuk. "Vin, Young kalian bisa beresin berdua kan?" Tanya Jacob.
"Iya, santuy." Jawab Younghoon.
"Selamat bertugas, semangat!!"
***
Gyehyeon, Daehwi dan Tzuyu tengah berada di kamar Daehwi. Tengah meng-hack akun anak stealer boyz dan treasure untuk meng-copas bukti-bukti yang mereka punya.
"Ini kita gak akan ketahuan kak?" Tanya Daehwi khawatir.
"Santai, kita kan udah pro." Jawab Tzuyu.
Daehwi hanya mengangguk dan memperhatikan kedua orang itu bekerja dan mengetik cepat diatas keyboard.
"Got it!!!" Ucap Gyehyeon senang.
"Nihhh flashdisk-nya." Ucap Tzuyu.
Gyehyeon lalu menyalin semua data itu kedalam flashdisk-nya. Lalu membuat datanya seolah-olah tak ada yang meng-hack. Dan memang kedua tim itu tak ada yang tahu, dan hanya tertidur lelah setelah berpesta.
"Huhuhu, keren banget." Puji Daehwi dengan penuh kekaguman.
"Makanya belajar, jangan cuman bisa liatin aja." Ucap Tzuyu.
"Kan ada kakak ini." Sahut Daehwi.
"Tahu rasa kamu kalau kakak udah gak disini lagi."
"Jangan lahhhh!?" Daehwi merengek pada Tzuyu.
"Jijik tau Wi." Sahut Gyehyeon yang baru saja mematikan laptopnya.
"Yaudah sana pergi! Udah selesai juga kan?" Usir Daehwi kejam.
"Gue laporin lo sama kak Chihoon biar tahu rasa." Ancam Gyehyeon.
"Jahad."
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]𝘛𝘩𝘦 𝘊𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘊𝘳𝘰𝘸𝘯✔
Fantasy"Mahkota itu sebenarnya bisa dihancurkan" "Oh ya? Sama siapa?" Hanya manusia yang sudah ditentukan yang bisa menghancurkan mahkotanya. "Udah tau terkutuk, masih aja mau dicari" Series pertama Helizabeth Collab w/ @MedinaBlue Cr pict by: Pinterest