19- Serangan tak terduga

76 36 9
                                    

"Juy, sini bentar." panggil Hyunjae setengah berbisik.

"Apa yank?" sahut Juyeon.

"Congor lo emang gak ada akhlak ya!" ucap Hyunjae seraya memukul kepala Juyeon.

"Sakit Jae ya ampun, gak punya perasaan lo kalo mukul." keluh Juyeon.

"Udah udah! Gue manggil lo bukan buat debat tau."

"Terus apa?" tanya Juyeon dengan muka cengonya.

"Entah kenapa ya, akhir-akhir ini gue ngerasa gak nyaman deket sama si Haruto." bisik Hyunjae.

"Hah apaan? Gue gak denger Jae."

Hyunjae memukul kepala Juyeon lagi, "ternyata emang elo nya yang ngajak gelud!"

"Ya lo jangan bisik-bisik dong!"

"Ih ini tuh biar gak kedengeran sama dia tau ga?"

"Dia siapa?" tanya Haruto yang tiba-tiba muncul dibelakang Juyeon

"Oh ini tadi si Hyunjae bil-- mmpph." tangan besar Hyunjae membekap mulut Juyeon agar dia tak melanjutkan ucapannya.

"Apaan kak?" tanya Haruto heran.

"A-ah enggak kok! Hehe, tadi ini cuma eum.. Pengen bilang si Juyeon bego, ya! Itu si Juyeon bego." dusta Hyunjae.

"Astaga Jae, lo manggil gue cuma buat ngatain doang?" tanya Juyeon yang percaya dengan dusta Hyunjae.

'Ternyata emang bego pada dasarnya.' -batin Hyunjae.

"Aahh ok!" setelah itu Haruto pergi.

***

"Dam, sini bentar!" panggil Jaehyuk.

"Kenawhy?"

"Lo ngerasa aneh gak sih dideket Haruto?" tanya Jaehyuk

"Gak tuh, kenapa?"

"Ah enggak, mungkin cuma perasaan gue aja hehe." jawab Jaehyuk.

Yedam memandangi arah mata Jaehyuk yang menatap Haruto dengan tatapan mencurigai.

"Ada apa? Bilang aja." ujar Yedam.

"... Entah kenapa, gue ngerasa ada yang aneh dan.. Beda gitu dari dia, tapi gue juga gak ngerti dan gak tau apa itu." jelas Jaehyuk.

"Aneh? Beda?"

"Ini sih pendapat gue aja, lo boleh setuju atau enggak. Masa dia gak ngerasa kedinginan waktu badai kemarin? Padahal parah banget, terus mukanya juga kayak.. Apa ya sumringah?" ujar Jaehyuk.

"Aneh sih memang, kayaknya kita harus mulai waspada tapi hal ini cukup kita aja yang tau." kata Yedam.

"Hm."

***

Jisu membentangkan sayapnya terbang mengitari langit untuk mencari valkyrie hitam yang telah menyakiti Jaeyun kemarin.

Soal Jaeyun yang diserang itu, ia masih merahasiakannya dan hanya mengatakan Jaeyun masih sakit kepada yang lain, agar mereka tak khawatir.

Ia melesat dengan cepat, mata setajam elangnya berpijar menelusuri setiap sudut tempat dibawah sana.

"Dimana lo hah? Gue pastiin lo bakal nyesel macem-macem sama Jaeyun!" ujar Jisu. Ia marah juga kesal.

Tiba-tiba..

DOR!

Sayap Jisu tertembak dan meyisakan bekas tembakan disana. Jisu jatuh tak seimbang kebawah dan menghantam pohon.

"KYAAAAA!" orang-orang yang ada disekitar berteriak kaget dan ketakutan saat melihat Jisu yang penuh luka jatuh tepat didepan mata mereka.

Mata Jisu menatap siluet hitam yang sedang terbang dilangit, "BEDEBAH!"

Jisu menggunakan kekuatannya dan menyerang balik siluet itu, namun dia menghindar cepat dan kembali menghajar Jisu hanya dengan satu jarinya saja.

Jisu kewalahan, ia tak bisa terus menyerang dari bawah. Akhirnya ia memaksakan untuk memakai sayapnya walaupun tak seimbang.

Kedua valkyrie itu saling serang satu sama lain, tapi hanya Jisu yang semakin melemah sedangkan valkyrie hitam itu masih baik-baik saja

"Masih mau lanjut?" tantang sang valkyrie hitam dengan nada angkuhnya.

"Lo bakal nyesel karena berurusan sama gue!" gertak Jisu.

"Tapi itu bukan gue ya sorry lo salah sasaran."

"Terserah! Kalian semua makhluk yang paling hina di dunia!" bentak Jisu.

"Oke kita lihat.. Siapa yang paling hina disini." valkyrie hitam itu menghajar Jisu sekali lagi membuatnya hilang kesadaran dan jatuh bebas ke bawah sana.

Valkyrie hitam itu menyeringai licik sebelum meninggalkan tempat itu dan melesat entah kemana.

***

Tok tok tok

"Sebentar." ucap Yeonho, ia membuka pintu dan menjerit kaget saat melihat Jisu yang penuh luka dan darah di tubuhnya.

"Jisu!" pekik nya kaget.

Jisu terkapar tak berdaya dilantai setelah Yeonho membuka pintu. Dongheon segera mengangkat tubuh Jisu dan memindahkannya ke kamar milik Yeonho.

"Dia kenapa? Kok pulang-pulang banyak luka gini?" tanya Hoyoung setelah selesai mengobati Jisu.

"Kita juga gak tau kak, pokoknya dia pulang langsung ambruk ke lantai." jawab Yeonho.

"Dia gapapa kan?" tanya Gyehyeon takut dan khawatir.

"Hum, cuma pingsan biasa, dia bakal bangun bentar lagi kok." jawab Hoyoung melegakan semua yang mendengarnya.

Setelah 3 jam menunggu, akhirnya Jisu sadar juga dari pingsannya. Minchan datang membawa semangkuk sup hangat untuknya.

"Syukurlah lo udah bangun, lo kenapa bisa luka kayak gini?" tanya Minchan lega.

"Gue tadi nyari valkyrie hitam yang udah nyakitin Jaeyun, tapi malah gue yang kena serangan balik, haha.. Payah banget." jawab Jisu pelan.

"Jangan ngomong kayak gitu! Kak Jisu gak payah kok!" ucap Kangmin yang sedang berdiri depan pintu.

"Loh Kangmin? Kamu ngapain disini? Jaeyun sama siapa?" tanya Jisu.

"Kak Jaeyun lagi dijagain sama kak Yongseung." jawab Kangmin lalu berjalan dan duduk disebelah Jisu.

"Dia udah sadar?" tanya Jisu lagi.

"Belum kak, belum ada perubahan." jawab Kangmin sedih.

"Dia kuat, jangan sedih, dia pasti baik-baik aja, kamu banyak berdoa ya supaya dia cepet bangun." ucap Jisu memberi semangat.

"Hum, semoga kakak juga cepet sembuh." kata Kangmin

Gyehyeon mengetuk pintu mengalihkan atensi mereka, "gue gak ganggu kan?"

"Gak kok, ada apa?" tanya Minchan.

"Sori Jisu, gue gak bisa nyembunyiin keadaan kalian berdua disini, gue udah kasih tau Chan supaya jemput kalian." jelas Gyehyeon to the point.

"Markas kita udah gak aman, semua bakal pindah ke markas valkyrie." tambahnya.

"Haaahh! Tinggal sama valkyrie?! Uwaaaaaaaa senangnya!" pekik Kangmin girang.

"Maaf ya Jisu." ucap Gyehyeon sekali lagi.

"Gapapa, gue memang gak pinter nyimpen masalah kayak gini, ujung-ujungnya pasti ketauan lagi.."

"Haaaahh.. Siap-siap diomelin Jeyu kalau gini." gumam Jisu pasrah.

MedinaBlue  zfnnn13_

[i]𝘛𝘩𝘦 𝘊𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘊𝘳𝘰𝘸𝘯✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang