29- Prepared

62 32 7
                                    

"Gimana Je? Udah mendingan?" tanya Jaeyun.

Jeyu yang asyik tiduran langsung bangun dan mengangguk.

"Junkyu kemana? Tumben amat gak ada?" tanya Jaeyun lagi.

"Lagi nyariin temennya." jawab Jeyu.

"Loh bukannya udah meninggal semua?" Jaeyun kaget.

"Katanya dia nyelamatin satu orang,"

Jaeyun mengangguk paham, "Mungkin besok kita bakal nyari Minkyu."

"Gue ikut ya?!"

"Udah baikan?" tanya Jaeyun memastikan.

"Iyalah, cuman demam doang kok." jawab Jeyu semangat.

"Yaudah, nanti kita laporan sama Dewi."

***

Junkyu, Jisu dan Minsu sedang mencari keberadaan Hyunjae.

"Kita mau nyari kemana?" tanya Jisu bingung.

"Markas anak-anak magnum," jawab Minsu.

"Loh kok malah nyambung ke mereka?"

"Kata Woonggi, dia pernah ngeliat kak Hyunjae masuk ke markas magnum." jawab Junkyu.

Jisu mengangguk paham.

Akhirnya mereka bergegas menuju rumah Yoshinori -markas magnum-

"Kenapa rumahnya hancur gini?" tanya Jisu kaget saat mereka sampai di rumah Yoshinori yang sudah hancur dan hanya menyisakan puing-puing bangunan yang berserakan saja.

"Gak mungkin!!" Minsu menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Ayo cari, siapa tau mereka ketimpa puing-puingnya." kata Junkyu.

Mereka lalu memutuskan untuk mencari anak magnum sekaligus Hyunjae diantara puing-puing bangunan itu.

Minsu menemukan Jihoon yang tertimpa reruntuhan dengan tubuh yang diselimuti debu serta luka dan darah yang masih basah.

"Astaga, Jihoon!!!" Minsu memekik kaget, ia lalu menggendong Jihoon dan mengamankannya.

Junkyu menemukan Hyunjae dan Jacob yang juga tertimpa reruntuhan dan penuh luka dan darah.

"Kak Jacob?" Junkyu kaget, namun ia dengan segera mengamankan keduanya.

Jisu menemukan Doyoung, Mashiho dan Yoonbin dan mengamankan ketiganya.

Sementara Chanhee ditemukan  oleh Minsu, Asahi oleh Junkyu dan Yoshinori ditemukan Jisu.

"Kenapa mereka bisa gini?" tanya Junkyu heran.

"Kemungkinan rumah ini kena bom yang daya ledaknya dahsyat," jawab Jisu.

"Coba cek mereka masih bernyawa gak." titah Junkyu.

Satu persatu dari mereka di cek nadi, napas dan jantungnya. Dan sangat disayangkan Asahi, Yoonbin dan Mashiho sudah tak bernyawa.

"Bawa mereka ke markas!!" titah Junkyu lagi.

"Tapi, mereka---" ucapan Minsu langsung dipotong oleh Junkyu.

"Gak usah banyak basa-basi dulu, ini urusan nyawa. Panggil yang lain suruh bantuin,"

Jisu dan Minsu mengangguk patuh.

***

Jeyu menatap Junkyu dengan tatapan mengintimidasi, "Katanya cuman kak Hyunjae aja." Ucapnya dingin.

"Je, gue masih punya hati. Lagian kasian anjir mereka luka-luka kaya gitu, masa iya gue biarin aja." ucap Junkyu.

"Lo tuh dari dulu emang gak berubah yaa? Selalu peduli sama orang lain," Jeyu jadi gemas sendiri pada saudaranya ini.

"Hei kalian, Dewi Taurus manggil tuh." ucap Chihoon pada kedua saudara ini.

Duo j ini lalu menghampiri ibunda mereka.

"Kenapa ma?" tanya Junkyu.

"Soal orang-orang yang kamu bawa, tiga orang itu akan dimakamkan nanti. Untuk orang yang bernama Hyunjae dia sudah sadar dan menanyakan kamu," jelas Dewi Taurus.

"Mama gak keberatan kan Junkyu bawa mereka?" tanya Jeyu.

"Yaa enggak lahh sayang," Dewi Taurus tersenyum lembut.

"Makasih yaa ma." Kedua J ini memeluk Dewi Taurus.

"Makin rame aja ini rumah," gumam Chihoon yang berdiri didepan pintu melihat ketiga orang yang berpelukan itu.

***

"Junkyu?" Hyunjae memeluk Junkyu erat.

"Kakak gapapa kan?" tanya Junkyu khawatir.

"Harusnya gue yang nanya, lo gak diapa-apain sama Haruto kan?"

Junkyu menggeleng, "Dia udah gak ada. Kakak tau?"

Hyunjae menggangguk, "iya."

"Yang lain keadaannya gimana Kyu?"

Junkyu menundukkan kepalanya. "Maaf kak, Asahi, Yoonbin sama Mashiho gak selamat." jawabnya pelan.

Hati Hyunjae kembali sakit bagai ditusuk ribuan jarum, kehilangan lagi untuk yang kesekian kalinya.

Pemakaman sudah dilaksanakan, Jihoon, Doyoung, Yoshinori, Jacob dan Chanhee sudah sadar dan tengah mendapatkan perawatan oleh valkyrie medis.

"Nanti kalau kak Gyehyeon sama  kak Minchan udah sadar juga kita adain rapat yaa," ucap Jeyu pada Jaeyun.

"Iya," Jaeyun mengangguk paham.

Jeyu lalu kembali ke kamarnya, sementara Jaeyun mencari Kangmin. Anak itu terlihat ceria diluar namun sangat rapuh didalam.

***

Tzuyu kembali memasak, dibantu Jaeyun, Jisu, Woonggi dan Yongseung.

"Ini penghuni rumah makin banyak aja," gumam Tzuyu.

"Gapapa kak, rame." sahut Yongseung disertai senyuman.

"Untung aja rumahnya gede yaa," ucap Jisu.

"Kalau kecil nanti kamu protes sempit." sahut Jaeyun.

Jisu cemberut dan yang lainnya hanya terkekeh geli.

Selesai memasak, mereka semua akhirnya makan di meja makan. Terkecuali Gyehyeon dan Minchan yang masih belum sadar.

"Selamat makan."

Ps: ini terakhir up di tahun 2020. Selamat tahun baru dan selamat tinggal tahun menyebalkan.
Semoga tahun dpn lebih indah dr tahun sekarang

zfnnn13_  

[i]𝘛𝘩𝘦 𝘊𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘊𝘳𝘰𝘸𝘯✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang