"Kangmin, ayo sini makan." ucap Jaeyun sambil menyodorkan sesendok bubur.
"Gak mau~ pait," kata Kangmin memalingkan wajahnya.
"Gimana Jae, anaknya mau makan?" tanya Jisu yang baru masuk kamar melihat kondisi Kangmin.
"Nolak terus," jawab Jaeyun pasrah.
"Ayo makan Kangmin, dari pagi kamu makannya sedikit loh! Kalau kayak gini kapan mau sembuh?" bujuk Jisu.
"Gak mau!" Kangmin menyembunyikan kepalanya dibalik selimut.
"Oh gitu, yahhh.. Padahal kakau kamu mau makan, kakak mau ngajak jalan-jalan."
"Jalan kemana?" tanya Kangmin menyembulkan kepalanya sedikit dari balik selimut.
"Kemana aja terserah Kamu, cuma kita bertiga aja! Mau gak?" tawar Jisu.
Tanpa pikir panjang Kangmin langsung menyuapkan buburnya sendiri dan makan dengan cepat.
"Nah gitu dong makan yang banyak," kata Jaeyun mengusak kepala Kangmin.
"Janji ya nanti jalan-jalan, cuma bertiga?" ujar Kangmin menaikkan jari kelingkingnya.
"Iya janji!" balas Jisu mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Kangmin.
***
Tak ada angin tak ada badai, Jeyu tiba-tiba menyentil kening Junkyu yang sedang melamun ria diatas kasur.
"Aish! Sakit tau, kenapa sih?" sungut Junkyu kesal.
"Dari tadi lo ngelamun terus, mikirin apa?" tanya Jeyu.
Junkyu menghela nafas pelan, "tadi pagi gue liat berita, katanya ditemukan mayat laki-laki yang jatuh dari atas gedung."
"Terus?"
"Mayat itu Haruto," lanjut Junkyu pelan.
"Hah? Dibunuh atau bunuh diri?" tanya Jeyu kaget.
"Ada saksi yang bilang dia lompat dari atas gedung dan udah pasti bunuh diri, gue udah nyoba buat gak peduli tapi gue gak bisa." kata Junkyu menundukkan kepalanya.
"Berarti treasure dan stealer boyz gak ada yang selamat ya?"
"Kak Hyunjae mungkin satu-satunya yang tersisa, sengaja gue nyuruh dia kabur sebelum Haruto bisa bunuh dia." jelas Junkyu.
"Kenapa lo nyuruh dia pergi?" tanya Jeyu lagi.
"Dari awal kak Hyunjae gak pernah setuju buat kerjasama bareng treasure dan dia satu-satunya anggota stealer boyz yang merasa curiga sama Haruto," jelas Junkyu.
"Sekarang dia dimana?"
"Gue gak tau, sejak hari itu gue gak pernah kontakan lagi sama dia.. Dan gue rindu,"
Jeyu tak bisa melarang Junkyu untuk rindu pada teman-temannya, bagaimana pun juga merekalah yang selalu menjaga dan merawatnya hingga tumbuh besar.
"Nanti kita cari mereka ya, kita bawa kesini." kata Jeyu menenangkan.
"Lo yakin? Apa kata yang lain nanti kalau nanti kita bawa mereka kesini?"
"Urusan itu biar gue yang minta ijin sama mama, gimanapun juga mereka temen-temen lo jadi ayo kita cari mereka?" ajak Jeyu sekali lagi.
"Haha oke deh! Tapi kalau lo kena omel yang lain gue gak ikutan ya," kata Junkyu.
"Haha sans, siapa emang yang berani ngelawan anak Dewi Taurus?" keduanya hanya tertawa dan lanjut berbincang banyak hal random.
***
"Kenapa cemberut terus?" tanya Minsu pada Daehwi yang terlihat cemberut dan murung.
"Huh sebel! Kak Tzuyu direbut Woonggi, masa mereka jalan bareng tapi guenya ditinggal?!"
"Haha ada yang cemburu nih, yaudah sini jalan sama aku aja mau?" tawar Minsu.
"Eh? Bener gapapa?" tanya Daehwi, Minsu mengangguk.
"Yaudah deh boleh kak! Ayo kita jalan-jalan." ajak Daehwi.
"Oke! Ayo jalan-jalan!" ucap Minsu menarik tangan Daehwi untuk berdiri.
"Ya bagus, berbahagialah kalian selagi bisa.. Karena waktu yang tersisa tidak banyak dan kalian akan kalah dalam permainan ini." ucap seorang valkyrie hitam diantah-berantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]𝘛𝘩𝘦 𝘊𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘊𝘳𝘰𝘸𝘯✔
Fantasy"Mahkota itu sebenarnya bisa dihancurkan" "Oh ya? Sama siapa?" Hanya manusia yang sudah ditentukan yang bisa menghancurkan mahkotanya. "Udah tau terkutuk, masih aja mau dicari" Series pertama Helizabeth Collab w/ @MedinaBlue Cr pict by: Pinterest