17

58 15 0
                                    

Hari ke 3.

Di kelas, saat bel pulang sudah berbunyi dan seisi kelas sepi, tinggal tersisa Hwanwoong dan Keonhee.

"Mau belaga jadi detektif lo?" Ledek Keonhee.

"Bukan urusan lo!" Hwanwoong.

"Udahlah Woong... terima kenyataan.. orang sok pinter itu udah meninggal, gue sih bersyukur dia meninggal..."

"Kenapa sih lo benci banget sama Dongju? Cuma gara-gara kalah di olimpiade waktu SMP doang kan? Kenapa sampe segitunya lo benci Dongju?!"

'BRAKK!'

"Gue benci Dongju bukan soal masalah olimpiade doang!! Tapi karna dia yang udah bikin kakak gue lumpuh permanen!!"

"Kenapa bisa?!" Hwanwoong.

"Dulu, Dongju udah bikin kakak gue kecelakaan! Akibatnya, kakak gue lumpuh!"

"Dongju pasti gak sengaja!!"

"Gak sengaja gimana bego! Kakak gue sampe lumpuh permanen! Dan karena kakak gue lumpuh, orang tua gue cerai! keluarga gue hancur! Itu semua gara-gara Dongju!"

"Keonhee, gue yakin Dongju gak ada niatan buat nyelakain kakak lo.. percaya sama gue.."

"Halaah! Udahlah.. gue lebih bersyukur orang sok pinter itu meninggal! Seenggaknya, gue gak bakal liat mukanya lagi!"

"Keonhee! suatu saat.. lo bakal nyesel udah ngomong kayak gitu!!"

Hwanwoong bangkit berdiri. "Cepat atau lambat, gue bakal tau siapa yang ngebunuh Dongju."









Di depan jendela kelas Hwanwoong, Domyeong mengintip dan menyimak perdebatan Hwanwoong dan Keonhee.




"Gak boleh ada siapapun yang tau, termasuk lo, Hwanwoong!"

-x-x-x-x-x-x-

«Mohon maaf kalo ada typo»

DarkBlue.

Uncover the perpetrator [Oneus & Onewe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang