30

52 12 3
                                    

Di sore hari.

Leedo datang ke roof top sekolah bersama seseorang di sampingnya.

Di sana sudah ada Domyeong dan Hwanwoong yang tengah berdiri membelakangi Leedo.

"Lo tega-teganya bunuh Dongju! Apa dendam lo begitu besar ke Dongju dan gue?!" Hwanwoong berbalik badan menatap Leedo. "Ini, sapu tangan punya lo kan kak Leedo?"

Leedo mengangguk dan mengambil sapu tangan miliknya itu.

Domyeong berjalan memutari Leedo dan seseorang di sebelahnya. "Dongju udah begitu sayang sama lo.. dan lo udah berbuat setega ini!!"

Leedo mau pun seseorang di sampingnya hanya diam.















"JAWAB CYA!!"

Ya, seseorang di samping Leedo adalah Cya.

Hwanwoong sengaja meminta Leedo ke roof top karena hanya Leedo yang bisa membawa dan menjebak Cya ke roof top ini. Alasannya? Ya, karena Leedo bisa maksa Cya ke roof top lewat ancamannya.

"Ke—kenapa gue?!" Cya.

"Gue udah tau semuanya!!" Hwanwoong.

"Hah! Kejebak kan lo? Udah gak bisa ngelak lagi lo sekarang!!" Leedo.

Tatapan Cya berubah dingin. "Oke." Cya mengeluarkan sebuah pisau kecil yang ada di saku celananya.






Cya melempar pisau kecilnya itu ke arah Hwanwoong. "Bunuh gue!"



Hwanwoong mengambil pisau kecil yang dilemparkan Cya. "Segampang itu lo menyerah?!"

Hwanwoong berjalan mendekati Cya. "Jadi lo rela gue bunuh lo di sini? Lee Giwook?!"

"Iya!! Bunuh aja gue!! Bunuh gue Hwanwoong!!" Cya a.k.a Giwook.

"Sebelum itu, gua mau tanya beberapa hal. Ada dendam apa lo sama Dongju?"

"Udah gue bilang!! Dongju tuh orang yang gak tau diri!! Sok pinter!! Dan keluarganya yang udah ngancurin keluarga gue!!"

"Maksud lo?!" Domyeong.

"Ya! Ayah lo! Ayah kalian yang udah mecat Papa gue seenaknya!! Keluarga gue jatuh miskin karena ayah kalian!!" Cya.

"Siapa bilang ayah gue mecat Papa lo seenaknya?" Ucap Ravn yang baru datang bersama seorang pria paruh baya di sampingnya.

"Pak Mizu?!" Cya.

"Papa kamu sudah korupsi dan menurunkan omset perusahaan ayah tuan muda Ravn, jadi wajar saja jika Papa mu yang serakah itu dipecat." Ucap pria paruh baya itu --pak Mizu--

"Tunggu, waktu itu..--" Hwanwoong.

"Saya tau nak Hwanwoong ada di sana dan mengintip kami di gang sempit itu.." pak Mizu.

"Segepok uang yang gue kasih ke pak Mizu adalah bayaran untuk pak Mizu yang udah berhasil memusnahkan bukti-bukti palsu yang dibuat oleh Papa nya Cya. Papanya Cya berniat menjebak dan menghancurkan perusahaan ayah gue!" Ravn.

"Saya pergi ke rumah kosong hari itu hendak mencari petunjuk untuk menemukan pelaku pembunuhan Dongju, tapi nyatanya nak Hwanwoong dan Domyeong sudah berhasil mengungkap pelakunya." Pak Mizu tersenyum.

Sekarang Hwanwoong mengerti.

"Dan yang membunuh Papa lo Hwanwoong, bukan ayah gue. Tapi Papa nya Cya! Papanya Cya yang ngebunuh Papa lo dan dia memfitnah ayah gue." Ravn.

Sekarang semuanya sudah lebih jelas.

Cya makin tersudut.

"Sekarang, apa kata-kata terakhir lo?" Hwanwoong berdiri di hadapan Cya sambil mengacungkan ujung pisau kecil yang digenggamnya tepat di depan leher Cya.

"Gue benci lo! Gue benci semua orang!! Bunuh gue sekarang Hwanwoong!!" Cya.

"Oke.." Hwanwoong mengayunkan tangannya hendak menusuk leher Cya.

Cya segera memejamkan matanya menyambut kematiannya, namun.. itu semua terhenti ketika..---

"ANGKAT TANGAN!!"

Segerombol polisi datang ke roof top itu sambil membawa pistol.

Cya kembali membuka matanya, dan melihat Hwanwoong menyunggingkan senyum miring. "Tapi sayangnya gak secepet itu lo mati!! Lo harus tanggung jawab dulu bego!" Hwanwoong melempar pisau kecil itu.

"Tangkap dia pak!" Leedo.

Beberapa polisi itu pun segera menangkap Cya. Cya terus memberontak, tapi polisi tetap menyeretnya pergi. "Kalian bngst!!"

Untung saja sebelumnya Hwanwoong dan Domyeong sudah menyerahkan bukti rekaman cctv dan memanggil polisi untuk menangkap Cya.








"Lee Giwook.. selamat menjalani hidup baru di penjara..~" Domyeong.











DarkBlue.

Uncover the perpetrator [Oneus & Onewe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang