Hari ini waktu menunjukkan pukul 00.00, tepat ditanggal 4 Desember umur Seokjin bertambah. Hari ini adalah pertama kali ulang tahun Seokjin yang ia lalui tanpa kedua orang tuanya. Seokjin rindu dengan orang tuanya, apalagi setelah kejadian dengan Jungkook waktu itu semakin menambah kerinduannya. Seokjin ingin mencurahkan semua keluh kesahnya pada sang eomma yang selalu mengerti akan dirinya. Seokjin rindu tidur dipangkuan sang eomma dan merasakan belaian lembut di rambutnya.
"Eomma aku rindu padamu." gumam Seokjin di dalam kamarnya dengan melihat bingkai foto orang tuanya yang selalu terpajang di meja kecil kamarnya.
Seokjin merenung tak bisa memejamkan matanya, ia terlalu rindu dengan sosok yang selama ini membuatnya nyaman sehingga ia menolak orang yang benar2 mencintainya.
Saat Seokjin tengah melamun di kamarnya, tiba2 pintu kamarnya terbuka dan di depan pintu kamarnya Hoseok sedang memegang kue kecil dengan lilin yang menyala sembari tersenyum sangat cerah dan hangat, sehangat mentari yang menyinari bumi.
"Selamat ulang tahun Jinnieku." Hoseok menghampiri Seokjin yang sedikit terkejut dengan perlakuan sahabatnya ini.
"Ya ampun Hobi, aku tak menyangka kau ingat dengan ulang tahunku." Seokjin menutup mulutnya dengan mata yang berkaca2 karena terharu dengan perlakuan sang sahabat yang begitu peduli dan sayang padanya.
"Berdoa dan sebutkan keinginanmu dalam doa, lalu tiup lilinya." ucap Hoseok dengan lembut.
Seokjin pun menuruti apa yang dikatakan Hoseok, kemudian ia menyatukan tangannya untuk berdoa dengan menutup mata dan mulai berdoa untuk keinginannya semoga terkabulkan.
"Tuhan, aku hanya minta padamu agar takdir yang sudah kau tuliskan padaku adalah takdir yang baik, terima kasih untuk semua pemberian-Mu selama ini dan semoga apa yang kucita2kan bisa tercapai di tahun ini..Aamiin." doa Seokjin di dalam hatinya lalu ia membuka matanya kemudian meniup lilin yang menyala diatas kue kecil yang dibawa Hoseok.
"Terima kasih banyak untuk kejutanmu, ini sangat berarti untukku. Kau memang sahabat terbaikku." Seokjin memeluk erat Hoseok yang bisa membuatnya sedikit membaik dengan perasaannya yang sebelumnya terasa campur aduk.
"Kita sahabat yang sudah seperti saudara, tak perlu berterima kasih untuk itu. Aku akan selalu ada untukmu disaat sedih dan bahagia, kita saling menguatkan bukan?"
Seokjin mengangguk dengan bahagia.
"Ya sudah cepat tidur, nanti pagi kita masih harus bekerja dan malamnya kita rayakan ulang tahunmu dengan pesta kecil2an disini, oke?"
"Siap bos, kita akan berbelanja sedikit setelah pulang kerja nanti." Seokjin begitu bersemangat dan sedikit melupakan rasa sedihnya atas perlakuan Jungkook padanya.
Akhirnya, dengan perasaan yang sudah sedikit terobati itu, Seokjin bisa terlelap dengan tenang.
.
.Pagi hari, Seokjin bangun dengan perasaan senang karena ini hari ulang tahunnya jadi ia harus merasa bahagia di hari kelahirannya ini.
Setelah sarapan dan bersiap2, Hoseok dan Seokjin berangkat ke tempat kerjanya dengan bersemangat.
Di tempat kerja, Seokjin bekerja dengan semangat dan ia tak sabar untuk merayakan ulang tahunnya hari ini bersama Hoseok.
Hoseok yang melihat Seokjin begitu bersemangat menjadi tenang karena ia merasa Seokjin sudah tak terbebani dengan perasaan kesalnya pada Jungkook. Ia tersenyum tanpa sadar melihat ke arah Seokjin yang sangat bersemangat.
"Kuharap kau terus seperti ini Jin, Seokjin yang selalu ceria dan bersemangat. Seokjin yang selalu optimis dan selalu bisa menghadapi apapun masalah yang menimpa dirimu. Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu Jin." gumam Hoseok dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/237132939-288-k310405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny || KOOKJIN (Complete) ✔️
FanfictionTakdir antara cinta dan impian di kehidupan Jungkook dan Seokjin. Akankah keduanya menjadi takdir yang baik untuk Jungkook dan Seokjin? Book Kookjin ke 2. Borahae 💜