Kecewa

2.2K 184 11
                                    

Satu minggu kemudian..

Babak penyisihan selanjutnya tengah berlangsung..tim Jungkook yang menjumpai tim lawan yang begitu kuat saat ini harus begitu ekstra menghadapi mereka. Tim Jungkook mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk mengejar ketertinggalan yang cukup jauh.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?! PERGI KESANA..OPER PADA REKAN KALIAN!!" teriak Namjoon dari pinggir lapangan saat melihat timnya yang begitu keteteran menghadapi tim lawan kali ini.

Jungkook tak patah semangat..sebagai kapten tim ia harus tetap menyemangati tim dan mengatur strategi lebih baik lagi untuk dapat mengejar ketertinggalan mereka.

Perlawanan sengit ditunjukkan tim Jungkook namun sampai akhir pertandingan pun mereka tak bisa mengungguli tim lawan ataupun mengejarnya. Seluruh tim dan juga penonton yang datang mendukung tim basket Jungkook begitu kecewa dan sedih atas kekalahan tim. Mereka berkumpul untuk memberikan semangat satu sama lain..tim Jungkook tak bisa meneruskan ke babak selanjutnya karena tersisih di babak ini.

Jimin melihat Jungkook yang begitu terpukul atas kekalahan timnya mencoba memberikan senyumnya walau tak dapat dipungkiri Jimin pun kecewa dengan hasilnya.

"Gwaenchana..kau sudah melakukan yang terbaik." Jimin coba menenangkan kekasihnya.

Jungkook hanya tersenyum tipis menanggapinya dan ia pun berlalu menuju ruang ganti tim untuk briefing evaluasi kinerja tim.

"Tak apa kita tersisih di babak ini..kalian sudah melakukan yang terbaik untuk tim. Kita bisa memenangkan turnamen ini pada musim depan..kita akan bersiap untuk turnamen musim selanjutnya. Besok kalian datang ke perusahaan karena besok aku akan mengumumkan sesuatu untuk tim..sekarang kalian bisa istirahat dan jangan terlalu kecewa dengan hasilnya." jelas Namjoon sebagai pelatih.

"Baik pelatih." seru semua tim dan mereka bubar meninggalkan ruang ganti.

.
.

Keesokan hari..

"Baiklah semuanya sudah berkumpul..aku akan mengumumkan beberapa hal untuk kalian disini. Setelah pertandingan kemarin kalian diberi waktu libur selama 1 bulan dan di bulan depan beberapa diantara kalian akan tetap disini ataupun selesai kontrak dan kemungkinan akan ada pemain baru nantinya..jadi setelah ini perusahaan akan berbicara dengan kalian tentang kontrak dan gaji tahunan kalian sebagai atlet selama berada di klub ini. Ku harap bagi kalian yang selesai kontrak dengan tim..kalian tak akan pernah berhenti dari olahraga ini tetap asah kemampuan kalian dan kalian boleh memilih klub lain jika merasa kemampuan kalian lebih baik..terima kasih." Namjoon meninggalkan anak didiknya setelah memberikan beberapa kata yang harus ia sampaikan.

Rekan2 Jungkook saat ini tengah gelisah akan nasib mereka di klub basket ini..apakah mereka akan tetap disini atau harus menyudahi kontrak mereka dengan klub yang menaunginya.

Jungkook dan Taehyung tengah duduk di ruang tunggu pemain saat menunggu giliran mereka.

"Hah..bagaimana nasib kita Kook setelah ini?" lesu Taehyung.

"Entahlah Tae..akupun bingung harus bagaimana." Jungkook membuka tutup kotak beludru di tangannya dengan lesu.

"Apa itu?" tanya Taehyung penasaran.

Jungkook langsung menyimpan kotak tadi ke dalam sakunya saat Taehyung tiba2 menanyakannya. "Bukan apa2."

"Apa kau berniat melamar Jimin?"

"Niatku..tapi semuanya sudah pupus karena kekalahan kita pada pertandingan kemarin."

"Kenapa seperti itu?"

"Kami sudah membuat Janji jika kita memenangkan turnamen ini aku akan menikahinya tapi kenyataannya kita kalah dan janji itu pun juga pupus sudah." Jungkook menunduk setelah menjelaskannya.

"Aku turut bersedih untukmu kawan..mungkin belum saatnya kalian untuk bersama." ucap Taehyung.

Tak lama setelah itu Jungkook dipanggil ke ruangan manager untuk membahas tentang kontraknya.

"Ini untuk perpanjangan kontrakmu dan itu untuk gaji pertahunmu selama kontrak." sang manager memberikan sebuah surat perjanjian kontrak pemain pada Jungkook.

"Kenapa menurun?" tanya Jungkook saat melihat gajinya yang menurun daripada tahun lalu.

"Maaf Jungkook..perusahaan sedang mengalami resesi jadi kami hanya bisa menggaji pemain yang masih mau bertahan disini sebesar itu. Jika kau keberatan dengan itu kau bisa mencari klub lain yang bisa menggajimu lebih dari kami..tetapi jika kau masih ingin disini hanya sebesar itu yang kami mampu sampai perusahaan bisa kembali normal..bagaimana?"

Jungkook berpikir sejenak. "Aku akan memikirkannya lagi..jika aku meneruskan kontrak dengan perusahaan aku akan mendatangi manager."

"Baiklah jika itu maumu..kami selalu terbuka menerima pemain potensial sepertimu apalagi kau kapten tim basket..semoga kau bisa mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan karir basketmu."

"Terima kasih..aku pamit." Jungkook beranjak keluar dari ruangan manager.

"Bagaimana Kook?" tanya Taehyung penasaran.

"Nanti saja aku ceritakan..aku ingin menemui Jimin lebih dulu..masuklah manager memanggilmu."

"Oke kalau begitu..jangan lupa bercerita padaku setelah ini."

"Pasti." Jungkook berlalu meninggalkan Taehyung untuk menemui Jimin.

.
.

"Bagaimana?" tanya Jimin saat mereka tengah duduk di taman depan Perusahaan.

"Mereka menurunkan gajiku..bagaimana bisa aku makan dan menabung untuk pernikahan kita jika mereka menguranginya." jawab lesu Jungkook.

"Tak apa..tak usah terlalu memikirkan pernikahan kita..fokus saja dulu pada karirmu..kita bisa menabung sama2."

"Tapi apakah kau tak apa2 jika harus menunggu sampai pertandingan musim depan?"

"Eemm..aku tak apa." angguk Jimin.

"Baiklah kalau kau mau menungguku untuk berusaha lebih kuat lagi..aku akan terus berlatih untuk mengasah kemampuanku lagi." semangat Jungkook.

"Eemm..semangat."

"Semangat..baiklah aku akan pulang dulu kalau begitu bisakah nanti malam kita keluar untuk jalan2?"

"Maafkan aku..hari ini aku bekerja lembur untuk membuat laporan perusahaan dan tetap melatih untuk koreo..tak apa2 kan?"

"Tak apa..kita bisa keluar lain waktu...kalau begitu semangat bekerjanya..aku pamit..bye.." Jungkook melambai pada Jimin dan ia menaiki motornya untuk kembali ke rumah.

Jimin yang melihat Jungkook telah pergi ia bermonolog dengan tatapan kecewa pada Jungkook. "Harus menunggu lagi dan lagi..sampai kapan hubungan ini hanya akan begini2 saja..bahkan selama 3 tahun pacaran kau hanya mencium kening saja..dibibirpun itu hanya sekedar menempel tanpa melumat atau mencium lebih dalam..sampai kapan akan seperti ini..haaahh.."

..................................................................................

TBC...


Selamat siang 😊

Hola..i'm back..masih inget cerita ini?hehehe 😅

Terima kasih untuk yang masih menunggu cerita ini 😊

Borahae 💜💜

My Destiny || KOOKJIN (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang