Memberi Semangat

1.6K 142 21
                                    

Seokjin merenung dan masih mengeluarkan air matanya saat ia memutuskan untuk menyendiri di lapangan yang biasa ia dan Jungkook bertemu. Sore itu, ia duduk disana memandang langit sore yang akan senja dan ia masih mengenakan pakaian yang dipakainya saat datang di acara klub basket Namjoon.

"Tak kusangka kau sejahat itu padaku..hiks.." Seokjin masih terisak karena perasaannya masih sangat sakit saat mengetahui Namjoon mempunyai tujuan lain saat mendekatinya.

Disaat Seokjin masih sibuk meluapkan emosinya pada Namjoon, tak jauh dari sana Jungkook tengah memperhatikan Seokjin dengan senyumnya yang tampan sembari mendekap bola basket yang selalu ia bawa kemanapun di tas ranselnya.

Jungkook memutuskan untuk menghampiri Seokjin dan berusaha menghiburnya jika bisa membantu membuatnya sedikit tenang.

"Ini terimalah, hapus air matamu." Jungkook memberikan sebuah saputangan pada Seokjin untuk menyeka air matanya.

Seokjin mendongak, melihat siapa yang berbicara padanya dan seketika senyumnya mengembang saat mengetahui siapa yang ada di hadapannya.

"Terima kasih." Seokjin mengambil saputangan yang ada di tangan Jungkook kemudian ia menyeka sisa air mata yang ada di pipinya.

"Kau ada masalah dengan pelatih?" tanya Jungkook dengan mendudukkan tubuhnya di samping Seokjin.

"Tolong jangan membahas pria itu lagi, aku sedang tak ingin membicarakannya."

"Baiklah jika itu maumu. Tapi aku hanya memberitahukan padamu jika sebenarnya pelatih orang yang sangat baik dan ia juga tak akan pernah menyakiti perasaan seseorang tanpa alasan. Mungkin, kalian bisa berbicara lagi mengenai masalah kalian dan mungkin pelatih akan menjelaskan alasan dibalik itu semua." jelas Jungkook.

"Jika tujuanmu kemari hanya untuk membelanya, lebih baik kau pergi saja. Aku kemari ingin menenangkan diri, tapi kau malah membela pria itu!" kesal Seokjin dengan memanyunkan bibirnya.

"Haha..kau lucu sekali." tanpa sadar Jungkook mencubit pipi Seokjin yang menggemaskan menurutnya dan tindakan Jungkook itu sukses membuat rona merah di wajah Seokjin.

Seokjin malu dengan perlakuan Jungkook padanya dan ia memilih menutupinya dengan berpura2 mengusap pipinya yang kesakitan akibat cubitan Jungkook.

"Sakit tau." rajuk Seokjin.

"Kau lucu." senyum Jungkook.

Sekarang, jantung Seokjin yang kini berdebar lebih kencang dari sebelumnya dan ia takut Jungkook akan mendengar detakan jantungnya yang sangat keras.

"Astaga..aku takut terkena serangan jantung jika kau seperti ini terus Jungkook." pikir Seokjin.

Seokjin memilih untuk menghindari melihat wajah Jungkook yang ada disampingnya.

"Aku tak membela pelatih tapi aku berbicara sesuai dengan apa yang kulihat selama ini dari pelatih. Aku menjadi anak didiknya cukup lama, jadi aku sedikit tahu tentangnya. Bicaralah terlebih dulu dengannya, minta penjelasan padanya mengapa ia sampai melakukan hal seperti itu padamu." Jungkook kembali membuka suara setelah sebelumnya mereka sama2 terdiam.

"Entahlah..akan kupikir2 lagi nanti."

"Baiklah, aku mendoakan yang terbaik untuk kalian."

Seokjin tak menjawab perkataan Jungkook, ia memilih untuk berbicara topik lain.

"Oh iya, lusa aku akan tampil di sebuah mall untuk mengisi suatu acara musik disana. Sebenarnya bukan aku yang diminta langsung, tapi temanku yang memintaku untuk menggantikannya karena ia harus mengurus urusan lain." cerita Seokjin dengan antusias.

My Destiny || KOOKJIN (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang