sechs

2.1K 247 5
                                    

"Jeno!" Jaemin, Haechan, dan Yangyang langsung menghampirinya.

"Kamu kok bisa sakit sih?" padahal Jeno baru kenal Haechan kemarin, sangat perhatian.

"Du bandel sih, makanya next time jangan ngeskip sarapan!" Yangyang itu teman sekelompok Jeno yang pindahan dari Jerman. Makanya bahasanya campur-campur.

Mereka semua kira Yangyang ngomong 'duh' padahal 'du' dalam bahasa jerman itu artinya 'kamu'.

Biarlah, artinya juga tetap sama.

"Sekarang udah gapapa kan?" tentu saja Jaemin khawatir akan sahabatnya. Ia menyentuh dahi Jeno, takut-takut sahabatnya itu panas.

"Masih lumayan anget!" kata Jaemin.

Spontan Yangyang dan Haechan langsung ikutan memastikan suhu tubuh Jeno.

"OMG" kata Yangyang lagi, "Emangnya ini bisa dikategorikan panas? Kenapa Ich rasa ini normal?"

"Hm," Haechan sendiri hanya bergumam. Dalam hati, bocah itu memikirkan perkataan yang ia bisa jadikan diagnosa tepat dan membuatnya terlihat pintar.

Ia ingin menjadi dokter.

Jeno sendiri malah tersenyum, senang karena memiliki teman-teman yang perhatian.

"Aku gapapa kok! Makasih udah perhatian sama aku," dengan eyesmilenya, Jeno terlihat sangat menggemaskan.

About That YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang