Dari pagi tadi, Jeno dan rekan-rekan OSIS-nya sibuk mempersiapkan acara kelulusan bagi murid kelas 9. Mereka bertugas sebagai macam-macam, mulai dari pembawa baki sampai peledak confetti.
Jeno bersama dengan Lia dan Soobin, karena mereka rupawan, bertugas untuk menjaga buku tamu, mengobralkan senyumnya kepada setiap orangtua murid dan kakak kelas mereka yang datang.
Salah satu privilege jadi anak OSIS, sudah mengetahui berapa persen kelulusan dan siapa-siapa saja yang dapat naik ke podium untuk menerima penghargaan.
Tentu saja, nama itu ada disana.
Dan jelas sekali bahwa di sekolah Jeno, kelulusannya 100%.
Sudah 30 menit semenjak dibuka, untung saja terdapat air minum di sebelah Jeno. Kalau tidak, pasti giginya sudah kering.
Merasa bahwa sudah tidak ada antrian dan hampir semua sudah datang, Jeno berniat untuk minum sebentar.
Sampai saat ia sedang minum, pria itu datang, setelah lebih dari sebulan tidak bertemu,
sukses membuat Jeno hampir tersedak air minumnya sendiri.
Apakah ini yang dinamakan glow up orang yang akan menjadi anak SMA?
Kalau seperti ini, bisa-bisa ia jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.
Tubuh Jeno menegang, namun langsung rileks saat melihat kedua orang tua Jaehyun menuju ke meja Soobin yang berada paling dekat dengan pintu auditorium.
Ia belum sanggup berinteraksi dengan Kak Jaehyun.
Dengan calon mertua juga tentunya.
Dasar halu.
Jeno yang sedang kosong hanya bisa mencuri-curi pandang ke arah Kak Jaehyun yang sibuk memandu orang tuanya.
Dapat Jeno lihat kalau Kak Jaehyun dan orang tua-nya sudah selesai mengisi buku tamu. Ia kembali melirik wajah tampan Kak Jaehyun.
Kapan lagi? Iyakan?
Tapi bodohnya, matanya bertemu dengan mata Kak Jaehyun.
Belum sempat Jeno membuang muka. Kak Jaehyun tersenyum, memamerkan lubang di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About That Year
FanficLet's go back to that year when all Jeno thought of was him. Jeno-Jaehyun