"Kamu punya pin bbm-nya Renjun?" Jeno menatap Haechan.
Remaja itu menggeleng, "Handphone Renjun bukan bb."
"Kok kamu bisa tau?" tanya Jaemin.
"Aku satu SD dengannya,"
"Ohiya? Kenapa aku baru tau?"
"Emangnya kapan kamu mau tau?"
Jaemin memutuskan untuk diam. Dia memang yang paling dewasa di antara mereka berempat. Iya, YangYang sedang ke toilet. Mereka sedang nongkrong di starbucks.
Jeno, ia menyentuh-nyentuh lengan Haechan, "Terus bagaimana aku bisa ngobrol dengan Renjun..."
"Pakai SMS saja," jawab Haechan
"Mau nomornya!"
"Tuh. Sudah aku kirim,"
"Terima kasih banyak!"
Lalu kata Jeno lagi, "Tapi aku tidak punya pulsa,"
"Tinggal beli. Kenapa dibuat susah?" tentu kalian bisa menebak itu siapa.
"Kamu mau beliin? Mata uang Eropa kalau ditukar ke Indonesia sangat besar kan?" Jeno meminum matcha latte pesanannya.
---
HIIII<3
Makasih sudah mau baca!!
KAMU SEDANG MEMBACA
About That Year
FanfictionLet's go back to that year when all Jeno thought of was him. Jeno-Jaehyun