acht

1.7K 207 9
                                    

"Kalian mau beli gak? Risoles Mayonnaise?" tawar Bu BoA, guru IPA yang mengajar kelas 7.

Kawanan Jeno, Jaemin, Haechan, dan Yangyang terkenal. Selain karena Yangyang merupakan spesies langkah dimana pindahan dari Jerman itu sungguh keren, mereka berempat juga pintar dan baik. Tentu saja membuat mereka disukai guru.

"Berapa ya, Bu?" tanya Yangyang yang uangnya paling banyak.

"Satunya 4 ribu. Kalau beli 3 jadi 10 ribu," jawab Bu BoA.

Para guru emang suka membantu murid. OSIS di sekolah ini mencari dana dengan berjualan kue-kue jajanan. Biasanya para murid yang berjualan. Tapi saat mereka sedang makan, guru-guru tidak keberatan untuk menjaga sebentar.

Jeno membeli satu kue cokelat, Haechan membeli dua donat, Jaemin tidak membeli apa-apa karena sedang diet dan sudah merasa bersalah karena tadi makan soto. Sedangkan Yangyang? 

Yah, coba kamu bayangkan bila terbiasa dengan Euro lalu banting setir ke Rupiah. Pasti segala hal terasa murah kan? Ia menghabiskan 20 ribu. Hanya satu Euro bagi Yangyang. 

"Yangyang, kamu benar-benar sultan ya," kata Shotaro, anak kelas 7.3.

"Nein. Ini enak sekali. I've never tried this before. Kamu mau?"

Kenapa rasanya Jeno betah sekali ya disini? Apakah mungkin karena dari meja piket ini, Jeno bisa sesekali mencuri pandang melihat ke kelas 9.2? Entahlah, dia lagi senyum sekarang.

"Shotaro! Kamu ngalangin pemandangan aku deh!" ini suara Renjun, teman Shotaro.

"Duh. Maaf,"

Lalu Shotaro kembali mengobrol bersama Yangyang.

Penasaran, Jeno melihat apa yang dimaksud oleh Renjun sebagai pemandangan.

Ah, ternyata sama.


About That YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang