fünfzehn

1.2K 171 6
                                    

Keempat sahabat itu sedang duduk di tangga dekat stand bazaar makanan. Berbagai makanan ada di hadapan mereka.

Tentu saja, kebanyakan dibeli Yangyang untuk dimakan bersama.

"Wah, Sehr toll! Katsu ini enak banget! Lebih enak daripada yang dijual dikantin," komentar Yangyang setelah memakan sesuap Chicken Katsu.

Haechan mengendus, "Tidak perlu ditanya lagi, Yang. Harganya juga dua kali lipat."

"Enak ya, kalau banyak makanan gini. Andai setiap hari bisa kayak gini," Jaemin memakan takoyakinya.

"Habis juga uang jajan kita, Na. Kalau setiap hari makan kayak gini," kata Jeno.

"Nanti kita beli hophop yuk?" ajak Yangyang.

"Tidak mau, mahal. Tambahin lima ribu lagi kita bisa dapat nasi katsu," Haechan menolak.

"Aku traktir deh kalian berempat," bujuk Yangyang lagi, 1 Euro untuk seorang bukan apa-apa baginya. Sungguh.

Mata Jaemin melotot, "Seriusan?"

Yangyang tersenyum menampilkan gigi rapihnya dan mengangguk semangat.

"Terima kasih banyak! Kamu yang terbaik, Yang!" kata Jeno lalu menggigit Crepes coklat-kejunya.

Suasana kembali kondusif sebelum Haechan menyenggol lengan Jeno. Pria bermata sipit itu hendak protes, tapi temannya memberikan kode lewat lirikan mata.

Dari jauh ada Kak Jaehyun sedang berjalan ke arah mereka, terlihat sibuk dengan HT di tangannya, sungguh pemandangan yang keren bagi Jeno.

"Jen, mulut kamu belepotan," kata Jaemin.

Ia buru-buru langsung membersihkannya. Jeno kelabakan.

Tidak boleh tampil ada cela kan di hadapan gebetan?

"Itu lewat, Jen," ledek Haechan, "Sapa dong!"

"Apasih!" Jeno malu.

"Kalau kamu malu," perkataan Haechan dipotong oleh Yangyang.

"Kak Jaehyun!!"

Rasanya imgin Jeno mengutuk Yangyang saat itu juga.

Tapi tidak jadi.

Malah, Kak Jaehyun menoleh sebentar. Ia tersenyum tipis dan melambaikan tangan ke arah mereka.

Mau tidak mau Jeno membalas.

"Kalian sembarangan sekali!" kata Jeno senang namun kesal juga setelah Kak Jaehyun menjauh.

"Habisan kamu terlalu lambat. Nanti dia kepincut anak sekolah lain yang manis gimana?" jawab Yangyang santai.

"Haduh. Padahal kalau lagi ada cup sekolah gini... Harusnya kita mencuci mata dengan melihat anak sekolah lain yang tampan-tampan. Tapi si Jeno, masih saja tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Kak Jaehyun," Haechan menghabiskan sesuap terakhir nasi ayam katsu, makanan favorit mereka berempat sejauh ini.

"Namanya juga, lagi in love," Yangyang berdiri hendak membuang sampah.

Jaemin juga berdiri, "Yaudah nanti saja ngomongin percintaannya. Daripada keburu habis, sekarang kita antri beli hophop dulu. Jadi traktir kami kan, Yang?"

About That YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang