Malam itu harusnya terasa sejuk, AC kamar Jeno pun sudah menyala.
Tapi Jeno justru merasa gelisah dan panas. Mungkin karena ia baru saja mendapatkan nomor telepon Kak Jaehyun dari Renjun.
Baik juga, Jeno pikir pria keturunan China itu akan enggan membagikannya.
Ia menatap langit-langit kamarnya lalu menatap layar handphone yang ada di sampingnya.
"SMS—Tidak?! SMS?" timbangnya dengan menghitung jari tangan.
Jeno pusing.
Siapa sih yang tidak ingin berbincang dengan pujaan hati? Apalagi ini pertama kalinya Jeno merasakan suka kepada orang lain dalam artian romantis. Beberapa teman SD-nya memang sudah pernah berpacaran. Bahkan Jaemin, si bocah tengil itu pernah sekali pacaran dengan Soobin, salah satu anak paling terkenal di SD mereka dulu.
Ia menimbang-nimbang lama sekali sampai akhirnya menetapkan hati dan membulatkan tekad.
Hallo kak jaehyun. Ini aku jeno. Masih inget aku gak kak?
Dikirimnya pesan tersebut. Lalu cowok itu menutup wajahnya dengan bantal.
Malu.
Jeno berniat untuk melihat lagi pesan yang ia kirim. Ingin memastikan apakah ada kata-kata yang salah atau cringe.
Maaf pulsa anda tidak cukup untuk mengirimkan pesan ini.
Jeno hanya bisa menepuk jidatnya. Ia lupa kalau selama ini ia tidak pernah SMSan dengan siapapun.
---
HEEYY-A
makasih sudah meluangkan waktu buat baca
stay safe!!<3
KAMU SEDANG MEMBACA
About That Year
FanfictionLet's go back to that year when all Jeno thought of was him. Jeno-Jaehyun