Suami mesum

21.6K 750 8
                                    

Happy Reading♥
.
.
.
.
.
.
.
.
🔻


Ella membuka matanya saat sinar matahari mengenai wajahnya. Ella duduk di ranjang, lalu ia mengulet sedikit seraya menguap. Semalam Ella sangat tidur nyenyak. Ella melirik ke arah sampingnya terlihat Vino sedang tertidur dengan lelap. Ella terus menatap suaminya. Satu kata untuk suaminya di pagi ini tampan

la lalu memustukan untuk mandi terlebih dahulu, lalu nanti siap-siap untuk berangkat ke kampus. Hari ini kebetulan Ella ada jadwal pagi.

Lima belas menit berlalu, Ella keluar lengkap dengan pakaian yang sudah rapi di tubuhnya. Ella menuju cermin, ia lalu mulai berdandan. Ella hanya menggunakan make up yang natural saja. Setelah selesai Ella menyisir rambutnya hingga rapi.

Ella menuju ranjang untuk membangunkan Vino. Tumben Vino belum bangun, biasanya juga Vino yang bangun terlebih dahulu di banding Ella.

"Kak bangun udah pagi"Ella menggoyangkan tubuh Vino. Tetapi sama Vino tidak di gubris.

"Woi bangun udah pagi, tidur inget waktu napa. Kebo banget! Kak bangun ihh"Ella mulai kesal, sekarang Ella menepuk-nepuk pipi Vino. Tetapi apa? Vino masih belum membuka matanya. Vino ini tidur apa mati sih. Dengan iseng Ella menjepit hidung Vino supaya tidak bisa bernafas. Bukan, Ia bukan ingin membunuh Vino, Ella rasa hanya cara ini biar Vino bangun.

Vino yang sudah tidak bisa nafas langsung menepis tangan Ella dari hidung.

"Kamu mau bikin saya mati?"ucap Vino sambil mengusap-ngusap hidungnya.

"Iya"refleks Ella. Vino menatap Ella terkejut.

"Eh gak kak, aku juga gak mau jadi janda muda"ucap Ella. Ia tadi hanya refleks.

"Kalo kamu jadi janda juga belum tentu ada yang mau sama kamu"celetuk Vino. Ella melotot, apa-apaan Vino berbicara seperti ini. Tentu Ella laku lah, secara body juga masih bagus, muda, juga yang pasti masih segel alias masih perawan.

"Biarpun aku janda juga aku masih perawan wlee"Ella menjulurkan lidahnya bermaksud untuk meledek Vino.

"ledek saja sepuasnya, sebelum kamu saya bikin tidak bisa jalan"ujar Vino lalu bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Ella hanya bisa terdiam di tempat. Apa maksud Vino ingin membuat Ella tidak bisa berjalan Ella tidak mengerti.

Dari pada memikirkan hal yang tidak terlalu penting lebih baik Ella bersiap-siap untuk pergi ke kampus juga bersiap untuk sarapan. Ia harus membangunkan Qilla terlebih dahulu.

~∆•∆~

Sampai di kampus, harusnya Ella langsung pergi ke kelasnya tetapi Arin ngechat Ella bahwa semuanya berada di kantin.

Sampai di kantin, Ella melihat ketiga sahabatnya sedang makan sesuatu. Ella lalu menghampiri mereka bertiga.

"Kok pada di sini bukan dua puluh menit lagi kelas pak Vino yah"ujar Ella sambil duduk di samping Salsa.

"Elah, masih dua puluh menit lagi ini"sahut Rani menyepelekan.

"Tapi kan, tuh dosen kalo masuk lima menit lebih cepet"jawab Ella. Yah memang Vino kalau masuk lebih cepat dari jadwal yang sudah di atur.

"Santuy napa, hari ini pelajaran die presentasi kan?"tanya Salsa lalu menyedot jusnya.

"Iya, nih gue bawa flashdisknya"ujar Rani.

"Semuanya juga bawa laptop buat kelas pak Rey"ucap Arin. Pak Rey adalah dosen paling idaman di mata mahasiswa di fakultasnya. Sudah baik, tampan, humoris, masih muda, dan yang paling penting tidak pelit nilai.

My Lecturer Is My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang