Taman Hiburan

12.6K 536 13
                                    

Happy Reading❤

.
.
.
.
.
.
.
.
.
🔻

Bunyi dering ponsel yang berada di atas nakas mampu membangunkan seorang pria yang sedang tertidur pulas bersama istrinya. Siapa lagi pria itu kalau bukan Vino. Pria yang sudah seminggu ini berada di rumah dan terbaring di atas ranjang itu beranjak dari kasur dan mengubah posisinya menjadi duduk. Pria itu lalu mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, tertera dengan jelas nama mamanya di sana. Untuk apa Fany menelfonnya pagi-pagi seperti ini. Vino lalu menggeser tombol hijau yang ada di sana. Panggilan suara pun tersambung dengan mamanya.

"Hallo mah, assalamualaikum"sapa Vino dengan suara khas bangun tidurnya.

"Waalaikumsalam, Vino bagaimana kabar kamu nak? Adik kamu Qilla ada di rumah kamu kan sekarang?"

"Baik, iya Qilla ada di rumah"

"Mama dengar kemarin dari Qilla kamu sakit gara-gara kelelahan, mama udah sering bilangin kamu Vino jangan terlalu begitu sama pekerjaan kamu, apalagi sekarang kamu mengurus dua pekerjaan"Vino mengerutkan keningnya saat mendengar penuturan mamanya, bukannya kemarin Vino sudah mewanti-wanti adiknya itu untuk tidak memberitahu mamanya. Rasanya ia ingin sekali membuang Qilla ke sungai amazon sekarang juga sayang sekali karena Vino masih menganggap Qilla sebagai adiknya.

"Qilla bilang sama mama?"tanya Vino sekali lagi hanya untuk memastikan. 

"Iya, Qilla bilang sama mama. Mama telfon kamu cuman mau bilang kalau tiga hari lagi mama balik ke Jakarta Tolong kamu jaga Qilla, jaga istri kamu juga, buatkan cucu untuk mama dan satu lagi jaga kesehatan kamu"

"Iya-iya ma, yaudah Vino matiin yah. Assalamualaikum"Sebelum Fany menjawab, Vino langsung mematikan sambungan telfonnya sepihak. Rasanya ia ingin membanting ponselnya sendiri. Mendengar Fany yang terus mengoceh, rasanya kepala Vino sakit.

Ngomong-ngomong kondisi Vino saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan sudah bisa di katakan sembuh. Istrinya Ella benar-benar merawat Vino dengan baik.

"Siapa yang telfon?"Suara gadis berhasil mengalihkan perhatian lelaki itu. Vino segera menoleh ke arah sampingnya, terdapat istrinya yang sudah membuka matanya. Vino lalu merebahkan tubuhnya kembali dan memeluk istrinya itu. Ella hanya berdecak sebal saat Vino tidak menjawab pertanyaannya, karena Vino tidurnya tengganggu.

Ella pun melihat ke arah jam, tepat pukul delapan pagi. Hari ini bertepatan hari minggu, jadi Ella tidak kuliah hari ini. Ia memutuskan untuk bersama suaminya saja seharian ini.

"Ya Allah kak, dari tadi aku tanya juga malah gak di jawab"protes Ella karena pertanyaannya tidak di jawab. Padahal Ella kepo siapa yang menelfon. Tadi telingannya hanya samar-samar mendengar Vino menelfon.

"Mama yang telfon sayang"jawab Vino yang masih setia memeluk tubuh mungil Ella. Sebisa mungkin ia menahan senyumnya saat Vino mengatakan kata 'sayang' kepadanya.

"Mama bilang apa?"tanya Ella dengan serius menatap Vino. Ia benar-benar penasaran dengan apa yang di bicarakan suaminya ini dengan ibu mertuanya di telfon.

"Mama bilang, bakal balik ke Jakarta tiga hari lagi"

"Terus"

"Mama suruh aku jaga kesehatan, mama tau kalo aku sakit kemarin"

"Kok bisa? Padahal kan aku gak pernah ngomong apa-apa sama mama"kata Ella yang bingung dengan apa yang terjadi. Siapa yang memberitahu mertuanya itu.

My Lecturer Is My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang