Mama Mertua

9.5K 506 8
                                    

Happy Reading❤

.
.
.
.
.
.
.
.
.
🔻



Hari mulai sore, setelah kelas terakhir Ella selesai, ia langsung bergegas keluar dari kelas untuk pulang ke rumahnya. Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan menurutnya. Bagaimana tidak, baru sampai di kampus tadi Ella sudah ribut dengan manusia spesies seperti Bianca lalu yang paling membuat Ella kesal tadi saat ia di panggil oleh Vino ke ruangannya.

Perkiraan Ella ternyata benar, saat di ruangan Vino, lelaki itu benar-benar mengoceh dan menasihati Ella supaya tidak selalu ribut dengan Bianca. Telinga Ella saat itu benar-benar panas karena mendengar ocehan suaminya itu.

Tadinya Ella mau bolos kuliah hari ini namun Vino mengagalkan rencana bolosnya itu karena pada saat Ella menjalankan aksi bolosnya ia terciduk oleh lelaki itu. Vino pun malah membawa Ella keruangannya lagi dan memberikan kaos milik Vino kepada Ella. Memang, baju Ella saat itu kebetulan basah karena es jeruk tadi, jadi Vino memberikan bajunya yang berada di mobil untuk istrinya itu. Sempat Ella protes kepada Vino, karena saat itu ia benar-benar ingin pulang. Dan Vino malah memaksa Ella untuk tetap berkuliah saat itu dan tidak membolos.

Bukan tanpa alasan Ella ingin membolos dan ingin pulang pada saat itu. Bayangkan saja rambut Ella saat itu benar-benar lengket karena Bianca menyiram kepalanya dengan es jeruk bahkan sampai sekarang masih lengket, saat itu rasanya Ella mau pulang, mandi dan berganti baju.

~∆•∆~

Kaki jenjang Ella saat ini terus melangkah bersama ketiga sahabatnya. Seperti biasa Ella harus mengantar Arin ke depan gerbang untuk menunggu abangnya untuk menjemput Arin.

"Lama amat dah Rin abang lo"protes Ella kepada Arin. Kaki Ella pegal sedari tadi karena harus menunggu Gevan. Yah, abangnya Arin bernama Gevan, Arin dan Gevan hanya terpaut dua tahun. Gevan juga masih mahasiswa namun berbeda universitas dengan Arin. 

"Sebentar lagi, sabar napa"jawab Arin.

"Gue soalnya udah mau pulang gak betah gue, badan gue lengket gara-gara Bianca sialan"balas Ella.

Ting!

Tiba-tiba sebuah notifikasi berbunyi di ponselnya. Tertera nama Vino yang mengiriminya pesan. Buru-buru Ella membuka ponselnya dan membaca pesan dari Vino.

Kak Vino❤: Kamu di mana aku udah  sampai di tempat biasa.

Ella hanya membaca pesan Vino. Ia masih kesal dengan kejadian tadi siang.

Tiba-tiba mobil mewah berhenti tepat di depan mereka, tidak biasanya Gevan memakai mobil seperti ini. Ella, Salsa dan Rani langsung menatap Arin curiga, Ella yakin yang di dalam mobil itu bukan Gevan.

Tiba-tiba seseorang lelaki mengunakan kemeja biru keluar dari mobil tersebut. Ella melebarkan matanya saat melihat lelaki yang keluar dari mobil itu ternyata bukan Gevan melainkan dokter Bara. Yah, dokter Bara. Sejak kapan Arin dekat dengan dokter yang seminggu yang lalu memeriksa Vino itu.

"Dokter Bara!"ucap Ella yang masih tidak percaya dengan lelaki yang di hadapannya ini.

"Hai, Ella. Saya kesini mau jemput sahabat kamu"Ella menelan salivnya, lalu langsung menatap salah satu sahabatnya siapa lagi kalau bukan Arin untuk meminta penjelasan kepada sahabat laknatnya itu.

Saat ini bukan hanya Ella yang terkejut Salsa, Rani dan bahkan semua wanita yang ada di kampus ini memekik histeris saat melihat kedatangan Bara.

"Maaf dok, ini sahabat saya banyak ada tiga. Ada Arin, Salsa, sama Rani, nah pak dokter mau jemput yang mana?"

My Lecturer Is My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang