Rumah Bunda

16.6K 625 3
                                    

Happy Reading❤
.
.
.
.
.
.
.
.
🔻

Pukul 15.00 atau jam tiga sore, Ella masih bertengger di ruangan Vino sambil menonton drakor di ponselnya. Ella bosan sekali karena sedari tadi menunggu Vino, Vino belum keliatan juga batang hidungnya. Vino meeting hampir tiga jam tetapi belum balik juga. Mana perut Ella lapar sekali.

Selang dua puluh menit, tiba-tiba seseorang pria tinggi berjalan menuju kursinya lalu duduk di sana. Pria itu adalah orang yang Ella sangat tunggu-tunggu yaitu Vino. Langsung saja Ella mematikan ponselnya. Lalu menuju Vino berada. Terlihat di sana Vino sedang menandatangi suatu berkas.

"Kak, pulangnya kapan?"tanya Ella dengan wajah polosnya. Vino langsung melihat ke arah Ella dengan sorot matanya yang tajam.

"Tadi saya bilang apa? Kamu pasti bosen kan di sini"ujar Vino. Ella menggeleng dengan cepat. Ella hanya lapar yah walaupun Ella tadi juga bosan, tetapi sekarang tidak karena ada Vino.

"Ih gak kok kak, malah aku suka di sini. Aku cuman laper, lagi kak Vino meeting lama amat liat noh udah jam berapa?"ucap Ella sambil menunjuk jam di dinding. Vino juga melihatnya. Sudah sore juga, pantas saja istrinya lapar. Tiba-tiba sekertaris yang paling Ella benci masuk, kan terlihat sekali sekertaris itu memandang Ella tidak suka. Ella memicingkan matanya. Wanita itu berjalan menuju Ella dan Vino.

"Sore pak, saya kesini mau memberikan berkas ini. Ini harus di tanda tangani sekarang juga"ucap wanita itu sambil menyerahkan sebuah map kepada Vino. Wanita itu melirik Ella lagi dengan tatapan di sinisnya. Benar-benar ngajak ribut nih orang. Vino mengambil map yang ada di tangan wanita itu.

"Saya mau bertanya kepada kamu, apakah masih ada jadwal meeting lagi? Atau jadwal penting yang benar-benar saya harus hadiri di sore ini?"tanya Vino kepada wanita itu sambil menandatangi berkas tersebut.

"Untuk sore ini tidak ada pak, cuman meeting tadi saja. Tetapi besok ada meeting lagi pak, ada perusahaan yang mau bekerja sama dengan perusahaan bapak. Jadi besok pimpinan dari perusahaan tersebut akan hadir di sini untuk bertanya apakah bapak setuju dengan kerjasama ini" jelas wanita itu. Ella benar-benar tidak suka dengan kehadiran wanita ini. Merusak suasana berduaan Ella dengan Vino tadi.

"Baik besok saya akan hadir, tetapi jadwal meeting ini kalau bisa sore sehabis saya pulang mengajar di kampus"

"Baik pak nanti saya akan atur semua jadwalnya"

"Yasudah, ini ada dua map yang satu tolong kamu berikan kepada Arga"ujar Vino sambil memberikan kedua map yang tadi dia sudah Vino tanda tangani.

"Baik pak, maaf saya mau bertanya pak ini siapa bapak? Soalnya sekantor pada ngomongin cewek ini"Ella melotot, bukannya tidak sopan menanyakan pertanyaan pribadi kepada seorang atasan apalagi Vino adalah bosnya. Bukannya Vino yang menjawab malah Ella, ia sudah gereget dari tadi melihat tingkah tengil sekertaris Vino.

"Eh mbak dari tadi gue dah sabar yak sama lo, emang kenapa kak Vino ngajak gue kesini. Lo dari tadi mandang gue sinis, mau mata lo gue colok. Gini aja deh bilangin sama semua karyawan di sini, kalau gak tau faktanya jangan ngomongin orang seenaknya. Kalo udah tau faktanya lo semua juga pada ngicep"oceh Ella yang sudah menahan rasa marahnya sedari tadi.

"Gue nanya bos gue bukan lo, lagi lo paling simpenan bos gue doang"ucap sekertaris Vino dengan wajah songongnya.

"Eh jangan sampe gue ngomong kasar yeh sama lo, simpenan emang lo kira gue tante-tante. Gini aja deh lo gak usah ngurusin hidup orang, lagi emang pantes lo nanya hal pribadi apalagi sama bos lo sendiri gak pantes kali"balas Ella, Vino hanya menyaksikan hal ini, biarkan Ella mengeluarkan unek-uneknya terlebih dahulu, kalau terjadi baku hantam baru Vino turun tangan.

My Lecturer Is My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang