Siwon meminta Yoona ke rumah keesokan paginya, mereka berbicara di ruang kerja siwon. siwon membuka brangkasnya dan mengeluarkan semua sertifikat milik Tuan Im.
"Ini semua aset appamu, aku kembalikan padamu" ujar Siwon dan ia mengeluarkan surat perjanjiannya dengan Tuan Im, ia merobeknya di hadapan Yoona. "Semua hutang appamu padaku, aku tidak akan menagihnya lagi. kondisi Lypco juga sudah mulai stabil, Kyuhyun sudah aku tarik kembali. Lypco mengandalkanmu sekarang"
"Apa yang harus aku lakukan sudah aku lakukan dan apa yang harus aku kembalikan sudah aku kembalikan. Jika tidak ada lagi, keluarlah, aku memiliki banyak pekerjaan" ujar Siwon lagi
Yoona meneteskan air matanya, ia menunduk. Seharusnya ia bahagia sudah bebas dari Siwon tapi ntah mengapa ia tidak bahagia.
"Mengapa?" Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Yoona
"Apa maksudmu mengapa? Jika kamu bertanya mengapa aku melepaskanmu? Karena aku sudah menyerah, bagaimana pun baiknya aku memperlakukanmu, di matamu aku hanya seorang bajingan. Dan kamu mengatakan lebih bahagia tanpaku, maka aku membiarkanmu bahagia bersama yang lain karena aku tidak mampu membuatmu bahagia" ujar Siwon, ia memilih tidak menatap Yoona "Maaf aku sudah membuatmu tidak bahagia selama beberapa bulan ini, aku tidak seharusnya membawamu dalam masalah ini. Maaf"
"Aku bukan mau mencampuri urusanmu, tapi kondisi appamu, sebaiknya biarkan ia mendapat perawatan dari dokter yang menanganinya di Jerman" ujar Siwon "Aku sudah menyiapkan penerbangannya sore ini, jika kamu mengijinkannya, maka biarkan appa dan eommamu berangkat"
Yoona tidak mengatakan apapun, ponsel Siwon sudah berbunyi.
"Oh ne, ada apa Sica?" tanya Siwon, "Tentu saja aku akan menjemputmu, kamu harus kembali menjadi sekretarisku. Aku akan tiba disana besok pagi, kamu bersiap ya"
"Untuk perceraian kita, bisakah tunggu setelah Sehun menikah?" tanya Siwon pada Yoona
"Kenapa harus menunggu?" tanya Yoona
"Krystal hamil, mungkin pernikahannya dengan Sehun akan dipercepat akhir bulan ini. kamu tahu betapa bawelnya eommaku"
"Krystal hamil, kenapa dia tidak memberitahuku?"
"Karena kamu tidak menganggapnya keluarga dan kamu juga bukan teman baiknya, dia tidak enak hati memberitahumu" ujar Siwon, "Aku akan ke New York sore ini, jika kamu mau mengambil barangmu dan tidak ingin melihatku, kamu bebas melakukannya besok"
"Kamu akan menjemput wanitamu?" Tanya Yoona
"Kamu ingin mengetahui apa yang dilakukan orang lain?" Tanya Siwon, ia cukup sakit hati saat Yoona menyebutnya orang lain saat di rumah sakit.
***
Siwon mengunjungi mertuanya sebelum berangkat ke New York. Disana ia melihat Yoona bersama Changwook, ia mengabaikan mereka dan masuk ke dalam ruangan Tuan Im.
"Siwon a, appa sudah baikan. Tidak perlu ke Jerman lagi" ujar Tuan Im
Siwon mengangguk
"Aku akan berangkat ke New York beberapa hari, jika ada apa-apa eommunim dan aboenim jangan segan-segan meneleponku" ujar Siwon "Masalah Yoona, aku memutuskan memberikannya kebebasan yang ia inginkan. Jadi aboenim, biarkanlah dia melakukan apapun yang membuatnya bahagia"
"Siwon a, kami merasa begitu bersalah padamu. Hidupmu menjadi kacau karena kami" ujar tuan im
"Aboenim, semuanya baik-baik saja. Aku hanya mengembalikan semuanya ke tempat sebelumnya. Lypco membutuhkanmu aboenim, jadi aboenim harus cepat sehat"
"Dia akan menyesal saat kamu benar lelah padanya" ujar nyonya im
"Eommunim, aboenim, aku harus mengejar penerbanganku. Aku permisi dulu ya" ujar Siwon
KAMU SEDANG MEMBACA
You're still the One
FanfictionKetika aku memutuskan mengenggam tanganmu, di detik itu aku sudah memberikan seluruh hatiku padamu, dan kamu menjadi satu-satunya orang yang mengisi hatiku. ~Im Yoona Aku tidak menyangka hidupku dikacaukan oleh gadis seperti dia. Tidak ada yang ters...