Siwon membiarkan yoona menggandeng tangannya. Ia ikut dengannya kemana pun wanita itu mau. Tapi yoona tidak belanja, ia hanya membeli sebuah ice cream.
"Mianhae" ujar yoona pelan dan siwon menatapnya, mengira wanita itu berbicara sendiri "Kenapa tidak menjawabku?" Tanya Yoona
"Nde??"
"Aku mengatakan maaf"
"Oh"
"Oppa tidak memaafkanku?"
"Makanlah ice creammu, jangan berbicara dalam keadaan mulut penuh" ujar siwon sambil mengelap mulut yoona yang terdapat bekas ice cream.
"Ini enak oppa" ia menyodorkan ice cream ke mulut suaminya tanpa meminta persetujuan.
"Ini manis sekali" ujar Siwon
"Oppa tidak suka sesuatu yang manis?"
"Ne, oppa takut terkena diabetes jika harus makan yang manis-manis. Karena sudah cukup melihat wajahmu yang manis setiap hari" ujar Siwon dan Yoona merona merah. Ia mencubit tangan Siwon. Ia meminta Siwon memegang ice creamnya dan dengan tanpa rasa malu, ia menarik leher suaminya dan menciumnya.
***
Siwon memang tidak bisa marah begitu lama pada istri kesayangannya itu. Keduanya sudah berdamai sejak ice cream dan ciuman tadi.
"Sayang, apa masih mau belanja?" Tanya Siwon, karena sejak tadi mereka hanya berputar-putar.
"Tidak," ia mengembalikan kartu suaminya, kartu serba guna unlimited itu. "Oppa, kartu ini sebaiknya ditutup saja"
"Kenapa?"
"Kartu ini banyak biaya, lalu kartu ini bisa buat membeli apapun, apa oppa tidak takut jika aku menghabiskan uang oppa?" tanyanya dan Siwon tersenyum,
"Oppa takut kamu tidak mau membantu oppa menghabiskan uang oppa" ujar Siwon
"Sombong"
"Oppa hanya sombong di hadapanmu sayang" ujar Siwon dan ia merangkul pinggang istrinya "Jangan nakal lagi, arraseo?"
Yoona mengangguk,
"Jika kamu begitu patuh, oppa akan memberikan apapun untukmu" ujar Siwon lagi
***
Sehun dan Krystal sudah kembali ke Seoul. Sedangkan keduanya menghabiskan hari-hari honeymoon mereka dengan berolah raga. Siwon berharap Yoona cepat menggandung supaya wanita itu tidak lagi terus membantahnya. Yoona sudah kelelahan dan tertidur sejak selesai berolahraga dengan suaminya tadi. Tapi sesuatu mengganggu pikiran Siwon. botol obat yang ia temukan tadi di kamar mandi, di dalam tas kosmetiknya Yoona.
Lalu ponselnya berbunyi, pesan dari Kyuhyun.
PIL KB
Begitu pesan dari Kyuhyun, tadi ia memang mengambil satu butir obat itu dari dalam botol dan mengirimkan foto itu ke Kyuhyun, kakak ipar Kyuhyun adalah pemilik apotek.
Siwon yang duduk di sofa, menatap istrinya yang tertidur dengan senyuman terlukanya. Sudah berapa kali mereka melakukannya, tidak ada gunanya. Benihnya sudah dibunuh. Ia mengembalikan obat itu ke tas kosmetik Yoona. ia tidak akan ribut dengannya, ia akan mengalah.
Ia tidak bisa tidur, ia pun memutuskan untuk duduk di balkon kamar mereka,
"Sampai kapan kamu akan sadar?" gumamnya, ia memegang dompetnya. Menatap sebuah foto yang sudah sejak lama ia simpan dalam dompetnya, alasan ia tidak mengijinkan Yoona memegang dompetnya adalah karena di dalamnya terdapat foto wanita yang ia cintai itu. Ia tidak mau yoona tau sudah berapa lama ia mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're still the One
FanfictionKetika aku memutuskan mengenggam tanganmu, di detik itu aku sudah memberikan seluruh hatiku padamu, dan kamu menjadi satu-satunya orang yang mengisi hatiku. ~Im Yoona Aku tidak menyangka hidupku dikacaukan oleh gadis seperti dia. Tidak ada yang ters...