"Bukankah kamu yang memintaku untuk ikut dengan kegilaanmu, memintaku melayani suamimu di depanmu? Lalu sekarang mengapa kamu menyalahkannya? Dia melakukan semua itu demi kamu, sekarang kamu menuduhkan semua kesalahan padanya"
"Jangan biarkan dia tahu semua ini, itu akan melukainya lebih dalam lagi. Kembalilah padanya, aku akan pergi dari hidup kalian" ujarku saat wanita itu, istri tercintanya mengatakan ia tidak pernah mencintai pria itu sedetik pun sehingga ia tega menyakitinya begitu.
"Jangan pernah memohon pada orang seperti itu, biarkan dia pergi. Biarkan dia mengambil apapun yang dia inginkan, aku tidak akan mati tanpanya" ia menghapus air matanya saat melihat wanita yang ia cintai itu pergi.
"Jika mencintaimu adalah kebodohan, maka aku rela menjadi bodoh untuk sepanjang hidup ini" ujarku, ia terus memarahiku bodoh karena setuju menikah dengannya demi anaknya.
"Aku bisa memberikan segalanya untukmu kecuali perasaanku" aku mengangguk mengerti karena ia memiliki segalanya kecuali hati.
"Aku terus mengatakan aku bersedia menjadi bodoh untuk mencintaimu. Tapi aku tidak pernah berpikir aku bisa menjadi serakah, aku menginginkan kamu membalas perasaanku" ujarku, aku menyadari aku sedang menggandung. Bukankah realistis jika aku menginginkan ia mencintaiku, apalagi diantara kita akan segera memiliki anak.
"Maaf aku membuatmu tidak nyaman. Aku bersalah terlalu banyak menuntut. Aku janji tidak akan menguranginya lagi" ia menghindariku sejak aku meminta ia mencintaiku juga. ia bukan hanya menghindariku tapi juga putrinya.
"Aku mohon jangan ada seorang pun yang memberitahunya kenyataan ini. Semua ini akan sangat melukainya" ujarku memohon pada kedua orang tuanya, untuk tidak memberitahunya dna putrinya tidak cocok dengan miliknya.
"Setelah semua ini, aku tidak bisa lagi mempercayai seorang wanita. Aku yang mencintainya dengan sepenuh hati, dia bisa dengan teganya menggandung anak pria lain. Lalu bagaimana denganmu? Wanita yang tidak pernah aku cintai, bagaimana mungkin kamu bisa tetap setia denganku? Aku tidak akan mengakuinya sebelum aku bisa mengetest dnanya" lima tahun ini, aku tidak pernah begitu terluka seperti saat ini. Ia boleh tidak mencintaiku, tapi ia tidak boleh meragukan anakku. Aku menatapnya, mungkin sudah cukup aku bertahan. Cukup aku berkorban. Aku akan berhenti sekarang.
"Hubungan ini ada karena aku yang membangunnya sendiri, lalu aku mengakhirinya juga sendiri, tidak akan melukai siapapun juga. Karena selama ini aku hanya bertepuk sebelah tangan" ia mengatakan akan mengecek dna babyku, jika benar adalah anaknya, ia akan mencintaiku. Tapi aku tidak akan membiarkannya melakukannya. Cukup dengan ucapannya melukaiku, aku tidak akan membiarkannya melukai babyku. Lagian, aku tidak butuh pengakuannya setelah ia meragukanku. Aku memutuskan meninggalkannya demi melindungi anakku.
"Kamu yang memaksaku berada di jalan ini, mendorongku sampai aku tidak memiliki pilihan lain. Maka satu-satunya cara adalah aku pergi"
Gimana-gimana? Ada yang masih suka cerita YoonWon??😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
You're still the One
FanfictionKetika aku memutuskan mengenggam tanganmu, di detik itu aku sudah memberikan seluruh hatiku padamu, dan kamu menjadi satu-satunya orang yang mengisi hatiku. ~Im Yoona Aku tidak menyangka hidupku dikacaukan oleh gadis seperti dia. Tidak ada yang ters...