"Kan sudah ku katakan, jangan dekat-dekat saat di sekolah"
Kau mundur perlahan saat mendengar suara rendah Mingyu yang berbicara tepat di telingamu saat ia lewat di sampingmu.
Kau dengan cepat mengambil nampan dan mengambil makanan.
Sekarang kau berada di kantin sekolahmu dan berniat untuk mengambil makanan. Karena di sekolahmu ini memiliki tipe prasmanan, jadi kau dan siswa lainnya harus mengantri saat mengambil makanan.
Namun tadi kau dan temanmu sedang mengobrol dan bercanda sampai tiba-tiba temanmu tidak sengaja mendorongmu pelan dan menabrak tubuh Mingyu yang sedang antri untuk mengambil makanan.
Kau berusaha mengontrol perasaanmu. Kesal, takut, dan sedih bercampur. Pertanyaan 'mengapa Mingyu ingin menjauhiku di sekolah' berputar di kepalamu.
Kau berjalan mencari tempat duduk untuk menikmati makananmu. Kau sempat bingung saat menyadari tidak ada kursi yang kosong. Kau melihat kursi yang ditempati Mingyu cukup untuk menampungmu, ia hanya duduk bertiga dengan teman-temannya.
Temanmu hampir saja menarikmu ke tempat duduk Mingyu jika saja seseorang tidak berteriak memanggilmu.
"(Y/n) noona!"
Teriakan itu sontak membuat banyak orang mengalihkan perhatian mereka. Kau melihat seorang adik kelas sedang melambaikan tangannya padamu dan menawarkanmu tempat duduk di sebelahnya.
Tentu saja kau memilih untuk duduk dengannya, toh kau tidak mungkin duduk bersama Mingyu.
---
Mingyu pov.Tidak perlu berbohong, aku risih melihat kedekatan (y/n) dengan adik kelas itu. Konyol jika kupikir aku cemburu hanya karena seorang anak kecil.
"Menurutmu apa (y/n) benar menyukai orang yang lebih muda?" Seokmin mulai berbicara yang ditanggapi tawa oleh Myungho.
Aku hanya diam mendengar mereka, malas menanggapi. Tidak mungkin, (y/n) tidak menyukai orang yang lebih muda, apalagi adik kelas yang bernama Chan itu.
Mereka tidak tahu saja aku adalah pacar (y/n).
"Heum, mungkin saja. Dan menurutku tidak ada salahnya. Kau lihat saja ekspresi bahagia (y/n)."
Aku awalnya tidak ingin menoleh namun karena penasaran akhirnya aku ikut melihat apa yang kedua temanku ini perhatikan. Dan disana aku melihat (y/n) sedang tertawa lepas.
Aku menghabiskan makananku dan pergi meninggalkan kantin ini, bahkan meninggalkan Seokmin dan Myungho.
.
Aku ingin mengerjakan tugasku namun (y/n) dan apapun yang berhubungan dengannya tetap mengganggu pikiranku.
Apa aku salah menutupi hubungan kami? Maksudku, mungkin jika orang-orang tahu kami punya hubungan, tidak ada lagi yang bisa mendekati (y/n).
Ah tidak, aku sudah benar, hubunganku dengan (y/n) harus ditutupi. Aku tidak ingin (y/n) tidak nyaman. Lagipula dia suka berteman dan aku takut banyak yang segan berteman dengannya jika tahu dia adalah pacarku.
Aku melihat Sooni, teman (y/n) yang baru saja masuk ke kelas. Mana (y/n)?
Aku meraih ponselku dan mengirim pesan singkat.
'Apa earphone ku ada padamu? aku tidak bisa menemukannya'
Cukup tidak masuk akal. Aku sebenarnya tidak masalah kalaupun ia menyimpan barangku kapanpun. Tapi entah mengapa yang ku inginkan saat ini hanyalah melihatnya.
Sambil menunggu balasan (y/n), aku melihat foto-foto di galeri ponselku. Mulai dari foto (y/n) yang selalu bahagia tiap kencan denganku, fotoku yang diambil oleh (y/n), sampai foto kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen || Imagine
FanfictionHanya kumpulan kisah, yang disebut dengan 'imajinasi' for. carats [BxG] [SVT x Reader] p.s. no smut :) .. #1 imagineseventeen [oct2020] #1 seventeenimagine [nov2020] #1 imagineseventeen [nov2020] #1 Woozi [jan2021]