"Hm. Jadi seperti it- Yak! Astaga, aku hampir saja kalah"
Kau menghela napas melihat Seungcheol yang entah mendengarmu bercerita atau tidak. Sekarang kalian berada di salah satu kafe warnet untuk menghabiskan akhir pekan.
Kau menyesap pelan kopi yang kau pesan tadi. Kau tidak tahu lagi apa yang harus kau lakukan sekarang, Seungcheol sudah larut dalam permainan komputernya.
Kau teringat dengan apa yang kau bawa dalam tasmu. Kau mengambil setumpuk kertas di sana, naskah novelmu. Kau adalah seorang penulis sekaligus editor novel.
Walaupun hari ini kau dan Seungcheol akan menghabiskan akhir pekan bersama, tapi kau tahu hal semacam ini akan terjadi, makanya kau selalu membawa naskahmu yang masih butuh perbaikan.
"Kau bahkan masih bekerja saat akhir pekan seperti ini?" Seungcheol menoleh dan mengusap pucuk kepalamu lembut.
"Apa kau masih lama?" Kau bertanya begitu bukan karena kau bosan menemaninya, lebih tepatnya kau bingung harus bertanya apa agar tetap berkomunikasi dengannya, bisa dikatakan itu hanyalah basa-basi.
"Kau bosan? Kau boleh pulang, lagipula kau pasti lelah." Seungcheol mengatakan itu tanpa memindahkan tatapan dari komputer di hadapannya.
"Bukan begi-"
"Oh, aku lupa, aku juga harus ke rumah Jinha sebentar lagi. Anjingnya sedang terluka." Seungcheol berkata begitu dengan cepat dan segera mengakhiri permainan komputer yang sejak tadi ia mainkan.
Bukan salahmu 'kan kalau kau kesal sekarang? Kau sudah menunggunya hampir dua jam hanya agar kalian mengakhiri hari ini dengan terus bersama. Kau bahkan tidak mengeluh saat ia tidak mendengarkan ceritamu tentang novel barumu.
Dan sekarang ia tergesa-gesa untuk ke rumah Jinha? Apa katanya? Dengan alasan peliharaan Jinha terluka? Kau tahu Seungcheol adalah dokter hewan yang sangat peduli dengan semua spesies hewan di dunia ini, tapi beberapa hari lalu kau bahkan membawa kelinci peliharaanmu ke klinik hewan sendiri, Seungcheol tidak datang untuk melihat peliharaan kesayanganmu itu.
Kau merapikan kertas naskahmu dan bangkit setelah semua barangmu kau pastikan sudah berada di tas.
Kau beranjak dari tempat itu dengan kesal. Kau bahkan tidak repot-repot untuk membalas perkataan Seungcheol, kau bergegas meninggalkannya dan berjalan menuju halte bus, melewati semua kerumunan orang yang berlalu lalang."Aku bisa mengantar-" baru saja Seungcheol ingin menarik tanganmu, kau menepisnya dan meninggalkannya dengan cepat.
"Tidak perlu. Kau ke rumah Jinha saja." Kau berkata begitu sambil menatapnya kesal.
Sungguh, kau pikir hari ini akan berjalan lancar, setidaknya untuk menemukan sedikit inspirasi untuk novelmu. Ternyata tidak.
~~~
Sudah seminggu lamanya, bahkan kau tidak menyangka akan seperti ini. Ayolah, itu hanyalah masalah kecil. Dan kalian bahkan sudah bukan anak sekolah menengah yang berpacaran dengan konflik sepele seperti ini.
Tapi nyatanya ini tidak semudah yang kau pikirkan. Awalnya kau berpikir Seungcheol akan datang menemuimu, setidaknya saat dia sudah selesai dengan urusan peliharaan Jinha itu.
Sekarang sudah tiga hari kau menginap di perusahaan tempatmu bekerja, deadline novel yang menuntutmu itu menjadi alasanmu sangat sibuk selama sebulan ini.
Kau menatap deretan pesan singkat yang berasal dari kekasihmu yang sibuk itu. Sebenarnya kau memakluminya karena dia memang merupakan dokter hewan yang dikenal banyak orang. Kau juga tidak terlalu menuntut apa-apa darinya, dan itu kau lakukan karena kau yakin kau masih menjadi prioritasnya.
Setidaknya itu yang ada di pikiranmu sampai dua pekan yang lalu. Kalian sudah jarang berkomunikasi, bahkan saat kalian masih berada di satu wilayah yang sama. Kau sedang sibuk dengan novel barumu dan dia sedang sibuk dengan berbagai seminar dan pekerjaannya sebagai dokter hewan.
"Tidur, ya? Jangan mengobrol dengan tulisan-tulisan itu terus. Kau gampang sakit." Itu pesannya pekan lalu.
"Maaf, hari ini aku tidak bisa menghubungimu, aku tahu kau sibuk, dan ada banyak pekerjaanku hari ini." Itu pesannya lima hari yang lalu.
"Kata Nana kau akan menginap di kantor? Jaga kesehatanmu, aku akan menyuruh Hansol membawakan makanan saat jam makan siang." Itu pesannya empat hari yang lalu.
"Jangan melewatkan jam makanmu." Itu pesannya dua hari yang lalu.
Dan itu adalah pesan terakhir yang kau dapat sebelum benar-benar tidak mendapatkan kabarnya selama dua hari ini.
Kau menatap kosong ke luar pintu kaca di kantormu, kau memegang erat mug bermotif kelinci pemberian Seungcheol tahun lalu.'Seharusnya aku mengantisipasi hal ini sejak beberapa pekan lalu.' Kau membatin menatap kepulan asap kopi yang berada di dalam mug kelincimu.
Kalau dipikir-pikir, hubunganmu dengan Seungcheol selalu baik-baik saja selama ini, kepribadian Seungcheol yang selalu memedulikanmu dan memprioritaskanmu membuatmu tidak mencemaskan hal-hal lain, dan sikapmu yang selalu menerima segala kesibukan rutinitasnya membuatnya sangat nyaman.
Tapi sekali lagi, itu hanya sampai dua pekan lalu. Kalian sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing yang menuntut, Seungcheol yang mulai seakan menutup dirinya, dan pertemuan kalian pekan lalu yang bisa dibilang tidak berjalan mulus.
Kau menunduk, kau telah memutuskan suatu hal.
Kau meraih kembali ponselmu lalu mengetik sesuatu di sana."Mungkin sudah saatnya kita istirahat dari hubungan ini."
Kau menghela napas panjang begitu kau berhasil mengirimkan pesan itu pada Seungcheol.
Napasmu seakan terhenti begitu melihat balasan Seungcheol yang tiba bahkan tidak memakan satu menit.
Kau menatap pesan balasannya dengan mata memerah, kau menangis tersedu-sedu sekarang. Kau berlari ke arah kamar mandi di kantormu tanpa memedulikan mug kelinci itu jatuh tersenggol dan menumpahkan kopimu yang masih tersisa setengah.
"Baiklah. Istirahat yang cukup. Kau telah bekerja keras hari ini♡"
Itu pesan balasan dari Seungcheol, yang saat ini mungkin menjadi sayatan tajam untuk hatimu.
~~~
[TBC]Huhuhuuu ini akan menjadi 2 part ya :')))) gatau kenapa kisah seungcheol ini jadi sangat panjang pas aku ketik :"
Votteeuu plus kommeuunn <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen || Imagine
FanficHanya kumpulan kisah, yang disebut dengan 'imajinasi' for. carats [BxG] [SVT x Reader] p.s. no smut :) .. #1 imagineseventeen [oct2020] #1 seventeenimagine [nov2020] #1 imagineseventeen [nov2020] #1 Woozi [jan2021]