02 ; CUPU

1.4K 251 69
                                    

+ aku update sekarang aja lah ya hshshs.

Jangan sampai lapak ini sepi... ga suka bgt hiksrot. Btw... Trailernya dah ada hehehe

Jangan lupa di tonton hshshs😻🤝

Kalau ada typo kasih tau ya, malu klo typo🤧💔
Karena aku ini manusia yg tak pernah luput dari 'typo'

Kalau ada typo kasih tau ya, malu klo typo🤧💔Karena aku ini manusia yg tak pernah luput dari 'typo'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading-!

Haera menatap setiap tugas yang diberikan oleh gurunya. Ia menatapnya hambar, tidak ada sekecil pun niat untuk mengerjakannya. Gadis itu malah membaringkan tubuhnya di sofa yang mewah, tangannya mengambil remote yang ada di atas meja.

Televisi pun ia nyalakan, dan sedikit membuat bising di rumahnya. Malam hari ini, benar-benar mood-nya turun ketika sang bunda menyuruhnya untuk mengerjakan tugas.

"Ara! Kerjain tugasnya!"

"Astaga Nyai Sooman jadi ustadz," latah Haera langsung bangkit dari rebahannya. Haera menatap sang papa yang tengah berjalannya dengan tatapan dingin namun tajam.

Pria itu jarang sekali tersenyum semenjak dirinya remaja, senyum pun setahun sekali palingan. Begitu kata Haera.

"Iya, Pa. Ini susah, mangkanya Ara mau istirahat dulu." Haera beralasan. Jaehyun menggelengkan kepalanya, pria itu mendorong tubuh Haera agar sedikit bergeser.

"Kalau susah tuh dicari, bukannya malah istirahat tapi mata liat tv," tegur Jaehyun. Jarinya memijit tombol off pada remote tv nya. Haera lantas melongo melihat papa nya yang susah di ajak bekerja sama.

"Ish, papa ga asik ah."

"Ga asikan kamu, masa bunda pinter kamu bloon," ejek Jaehyun yang membuat Haera penuh keterkejutan. Haera mencubit pinggang Jaehyun. "Tau ah, Ara mau marahan sama papa. Sama Om Sungchan juga."

"Apaan sih bawa-bawa gue?!" teriak Sungchan yang sedang di dapur. Jujur saja, ketika kedua orang tuanya menjemput Sungchan untuk ikut ke Tokyo, lelaki itu malah menolak dan memilih untuk tinggal bersama sepupunya, dengan satu syarat, ia harus membuktikan jika ia bisa sukses tanpa kedua orang tuanya. Dan hasilnya... Sungchan berhasil mencapai titik kesuksesannya.

"Iya maaf. Sensian amat, Om," dumel Haera kemudian pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua.

Sungchan yang baru saja keluar dari dapur menatap Haera tak habis pikir. Keponakannya itu bisa dibilanh 'sok jago' dan 'sok berkuasa' tapi itu pun tak membuat Sungchan risih sebenarnya jika Haera tak bersikap berlebihan, contohnya membully si cupu.

2. OUR HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang