+ HEH, AYO BURUAN NABUNG. KAYAKNYA BULAN INI DEH AKU KIRIM KE PENERBIT BHAKSS, AYO NABUNG WKWKWKW😭👍🏻
IKUTAN PO NYA YA, INTINYA BISA LEBIH DARI 25 ORANG GA? BIAR BUKUNYA CEPET" DI CETAK JG, JDI KALIAN GA AKAN NUNGGU 1 BULAN🥺✌🏻
YA OKS GITU LAH...
Happy Reading-!
Haneul dan Haera menunggu dokter keluar dari IGD. Telfon dari Doyoung membuat Haneul terkejut ketika mengetahui suaminya kecelakaan bersama Rose.
Di sisi lain ia ingin sekali meluapkan seluruh emosinya pada Rose karena telah membuat Jaehyun celaka. Tapi di sisi lain, ia terus berdoa agar Jaehyun terselamatkan.
Sudah 1 jam lamanya, dokter belum juga keluar. Hal itu membuat Haneul semakin cemas. Dirinya terus menangis, Haera pun sudah berusaha membujuknya tapi Haneul tetap saja menangis, air matanya pecah begitu saja.
Ceklek
Haneul dan Haera mendongkak, menatap dokter yang baru saja keluar. Haneul segera bangkit dan menanyakan kondisi suaminya.
"Bagaimana kondisi suami saya?" tanya Haneul. Terlihat jelas raut wajah sedih sang dokter, dan membuat Haneul begitu juga Haera penasaran. Jantungnya berdegup begitu kencang, mereka tak siap mendengarkan penjelasan dari sang dokter.
"Maaf, suami anda tidak bisa diselamatkan."
~~~
"JAEHYUNNN!"
Jaehyun menoleh ke samping saat istrinya berteriak begitu kencang di ruang inap. "Ka—kamu kenapa?"
Haneul menetralkan nafasnya, ia menatap sekeliling ruangan inap. Ternyata hanya mimpi buruk saja, ia benar-benae takut kehilangan Jaehyun untuk selamanya.
"E... enggak. Aku gapapa, aku baik-baik aja," balas Haneul dengan tatapan kosong. Jaehyun mengelus surai Haneul. "Kalau ada apa-apa cerita ya."
Haneul mengangguk kecil. Ia menghembuskan nafasnya lega, untung saja Jaehyun masih ada dan tidak meninggalkan Haneul di dunia ini. Sungguh, mimpi itu seakan-akan nyata. Bagaimana nasibnya dan nasib Haera ketika Jaehyun sudah tiada? Mungkin Rose semakin bisa mengganggunya.
"Kok bisa kecelakaan?" tanya Haneul. Jaehyun menghembuskan nafasnya berat. "Semua ini karena ulah Rose, dia mainin stir. Sebenernya aku juga ga bermaksud ajak Rose, tapi perempuan itu udah ada di dalam mobil. Aku lupa ngunciin."
"Hmm, begitu. Yang penting kamu selamat, aku takut kamu pergi, Jae," balas Haneul. Jaehyun terkekeh pelan. "Aku ga akan ninggalin kamu kok, Han. Mana mungkin aku bisa ninggalin kamu."
Haneul tersenyum simpul ke arah Jaehyun. Hingga akhirnya ia mendengar suara jeritan wanita di koridor begitu kencang, Haneul meminta izin pada Jaehyun untuk melihat karena Haneul penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. OUR HOME
FanfictionSebuah kehidupan dengan arti baru. Kehidupan yang berliku-liku bagaikan drama. Hidup Haneul dan Jaehyun yang telah berubah 180 derajat. Cerita ini akan membawa kalian ke masa-masa sulit, senang, dan sedih. Menceritakan tentang seorang gadis dengan...