——BATAS SUCI——
Happy Reading-!
"Gimana, Lin?" tanya Hyunjin pada Guanlin. Lelaki itu menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya, mengisyaratkan pada Hyunjin untuk tetap diam tak bersuara.
Malam hari ini, sekitar pukul 23.30. Guanlin, Hyunjin, dan Hyewon sedang berusaha membawa kabur Haera. Karena mereka bertiga yakin, jika Haera tidak bisa mendekam selama tiga tahun lamanya, dan mengisi hari-harinya dengan kesedihan.
"Bentar lagi," ucap Guanlin pelan. Hyunjin mengangguk. Lelaki itu ikut membantu Guanlin untuk merusak pintu kayu yang ada di belakang kantor polisi. Memang sangat susah untuk membawa Haera pergi karena tidak langsung terbuka ke jeruji besi.
Hyewon hanya diam, karena Guanlin yang menyuruhnya. Hyewon diperintahkan untuk memantau keadaan sekitar, siapa tau saja ada polisi tiba-tiba datang dan rencana ini gagal.
Brukkk
"Pelan-pelan jalannya, kita harus berusaha cari kunci penjara itu," bisik Guanlin kemudian diangguki Hyunjin dan Hyewon.
~~~
Drttt drttt
Ponsel Rose bergetar, ia berdecak pelan ketika ponselnya terus saja bergetar. Rose mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, matanya seketika melotot saat membaca pesan masuk dari Jungkook, jika suaminya itu melihat Guanlin beserta dua teman Haera lainnya berusaha masuk ke dalam kantor polisi.
"Cabut tuntutan anak gue sekarang juga," kata Jaehyun dingin. Jaehyun dan Rose memang pergi ke restoran dari jam setengah sebelas malam, itu membuat Haneul gelisah dan tidak mengizinkan Jaehyun pergi tanpanya.
Akan tetapi, Jaehyun tetap meminta Haneul untuk menjaga rumah saja. Percaya padanya jika tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya, Haneul hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah dan membiarkan suaminya pergi dengan alasan 'ingin mencabut tuntutan Haera.'
Haneul percaya pada suaminya ini, bagaimanapun juga Jaehyun suaminya.
"Eits, gak bisa gitu. Perlakuan anak lo ke anak gue itu keterlaluan, Jung Jaehyun. Lo gak bisa ambil keputusan sendiri kalau anak lo itu gak bersalah," jelas Rose membuat Jaehyun memutar kedua bola matanya malas.
"Posisi Haera itu gak bersalah, Rose! Gimana pun juga, kalau anak lo gak memulai, Haera gak akan berontak!" desis Jaehyun sambil menunjuk Rose.
"Tapi dia yang ngebuat anak gue kehilangan nyawa, Jaehyun! Istri lo aja pernah ngerasain yang namanya kehilangan anak, apa lo gak mikir?!" tanya Rose emosi.
Jaehyun mengusap wajahnya kasar, harus bagaimana lagi ia memberitahu wanita egois yang ada dihadapannya ini. Jaehyun menghembuskan nafasnya berat, ia hanya ingin hidupnya dan hidup keluarga kecilnya tenang, tetapi mengapa sulit sekali.
"Oke! Sekarang terserah lo aja, gue pastiin lo bakal masuk penjara sebentar lagi, camkan itu." Jaehyun bangkit dari duduknya, mengambil jas yang ia taruh di punggung kursi lalu melenggang pergi.
Rose menggeram, ia meremas kedua ujung bajunya sangat erat, saking kesalnya pada Jaehyun, ia tidak menyadari jika ponselnya kembali bergetar dan menampilkan banyak notifikasi dari putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. OUR HOME
FanfictionSebuah kehidupan dengan arti baru. Kehidupan yang berliku-liku bagaikan drama. Hidup Haneul dan Jaehyun yang telah berubah 180 derajat. Cerita ini akan membawa kalian ke masa-masa sulit, senang, dan sedih. Menceritakan tentang seorang gadis dengan...