08 ; MURKA

920 207 65
                                    

Happy Reading-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading-!

Guanlin menatap sepatu yang dikenakannya. Ia tak berani menatap kepala sekolah nya yang saat ini tengah menatap dirinya begitu tajam.

"Apa maksud mu berbicara seperti itu?!" bentak Sungchan.

"Sa—saya tidak bermaksud."

Sungchan menggebrak meja. "Jawab yang sejujurnya! Saya tidak segan-segan memanggil orang tua mu kemari! Perkataan kamu sudah keterlaluan!"

"M—maaf."

"Saya minta sama kamu, jauhin keponakan saya tanpa ada alasan apapun!"

Guanlin lantas menatap Sungchan tak percaya. "Ja—jangan gitu, Pak. Saya benar-benar minta maaf."

"Tidak! Kamu tidak bisa menolak, mulai hari ini dan kedepannya jangan harap kamu bisa melihat wajah keponakan saya lagi!" Sungchan menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Pria itu duduk di kursi dengan tangan memijit pangkal hidungnya.

"Apa kamu sudah melupakan semuanya? Ara selalu ada di samping kamu sejak dulu, sejak kecil. Apa kamu juga lupa dengan penyakit yang Ara punya? Kamu tidak boleh berbicara seenak jidat kamu," tambah Sungchan.

"Kalau pun Ara yang berbicara seperti itu, apa kamu rela kehilangan dia?! Saya sendiri aja tidak mau walau saya ini om nya, karena saya tau berharganya Ara itu sama persis seperti saat bundanya tersakiti!" lanjutnya.

"S... saya benar-benar minta maaf." Guanlin menundukan kepalanya.

"Ada-ada saja kamu ini, memang sudah tergila-gila pada Wonyoung. Saya juga sudah memberitau Ara untuk tidak menaruh perasaan apapun pada lelaki yang tak tau diri seperti mu," ujar Sungchan membuat Guanlin membeku di tempatnya.

"Sudah! Lebih baik kamu ke kelas saja, saya mau antar Ara pulang, tidak baik di sini."

Sungchan bangkit dari kursinya kemudian berjalan keluar tetapi dirinya sengaja menyenggol lengan Guanlin karena rasa marah yang tak bisa ia kendalikan.

~~~

"Bagaimana kondisinya?" tanya Jaehyun pada dokter yang sengaja ia panggil ke rumahnya.

"Anak anda baik-baik saja, dirinya memang sedang tidak sehat. Jangan dipaksakan untuk melakukan aktifitas apapun, berikan dia istirahat saja," balas dokter tersebut.

Jaehyun mengangguk. "Baik dokter. Terima kasih."

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi. Jangan lupa untuk meminum obat yang sudah saya berikan sesuai resep," kata dokter itu mengingat.

2. OUR HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang