11 ; HILANG

873 198 128
                                    

Happy Reading-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading-!

Hyunjin buru-buru berlari masuk ke dalam rumah Haera setelah pembantu di rumah sahabatnya itu membuka kan pintu untuknya.

"Tante Haneul!!"

Haneul yang sedang di dapur terkejut, wanita itu langsung menghampiri Hyunjin. "Ada apa?"

Hyunjin menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan, kemudian menjawab. "Haera!!! Haera hilang!"

Seketika Haneul terkejut. "B—bohong pasti?!"

"Ujin ga bohong! Tadi Ara sama Ujin di toko bunga, dia yang minta. Terus Ujin minta izin bentar mau cari bunga, jaraknya juga ga jauh! Tapi tiba-tiba ga ada di tempat waktu Ujin balik lagi," jelas Hyunjin.

Haneul mengangguk cepat, tangannya menggiring Hyunjin untuk menenangkan diri. Wanita itu akan menelfon suaminya yang sedang di kantor, tapi sialnya Jaehyun tidak menjawab telfonnya.

"Jaehyun kemana sih?!" geram Haneul seraya mondar-mandir dengan tangan gemetar.

Haneul berdecak, ia duduk di samping Hyunjin. Mencoba untuk menceritakan lebih jelas lagi, dan Hyunjin tidak menolak.

~~~

Jaehyun membelalakan matanya ketika Rose mencium bibirnya. Tangannya berusaha menjauhkan tubuh Rose, namun nihil. Tangan gadis itu memegang kursi kerja Jaehyun sekuat-kuatnya.

Dengan seluruh tenaga yang Jaehyun punya, akhirnya ia bisa terlepas dari ciuman yang memuakkan itu.

"Berani banget lo!" desis Jaehyun, tangannya meraih tissue untuk mengelap bibirnya.

Rose yang berdiri sedikit lebih jauh dari Jaehyun tersenyum senang. "Ahahaha, first kiss nya udah gue ambil. Gimana dong?"

Jaehyun tersenyum kecut. "Sorry, gue sama Haneul ga cuma sekali."

Rose bertepuk tangan heboh, wanita itu berjalan mendekati Jaehyun. Jari jemarinya memegang dagu Jaehyun dan sedikit mengangkatnya. "Tunggu aja, suatu saat gue bisa rebut lo balik."

Jaehyun menepis tangan Rose dari dagunya. "Ga usah sentuh gue, setelah apa yang lo perbuat sama rumah tangga gue."

Pria itu bangkit dari duduknya, hendak mendekati nakas yang sedikit jauh dari meja kerjanya. Sedari tadi ponselnya berdering, mungkin saja Haneul menelfonnya.

Matanya menatap deretan missed call dari istrinya. Lalu indra penglihatannya teralihkan pada pesan Haneul. Pria itu terdiam saat membacanya.

2. OUR HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang