10 ; JUJUR

892 196 48
                                    

Happy Reading-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading-!

Haera menatap buku tugasnya dengan tatapan kosong. Ucapan Hyunjin hari itu membuat dirinya terkejut, bagaimana mungkin Hyunjin menyukai dirinya?

Sudah jelas-jelas mereka berbeda dari segi manapun. Hyunjin itu anak rajin, baik, juga pintar. Sedangkan Haera hanyalah seorang gadis biasa yang sangat jauh dari kata 'sempurna'.

Haera menghela nafasnya kasar, ia akan mengerjakan tugas. Hyunjin dan Hyewon sedang sibuk, tidak ada contekan, ya dirinya juga ingin belajar mandiri. Bagaimana pun juga, dirinya harus begitu berarti di mata kedua orang tuanya.

Kamarnya terbuka, Haera mendengar suara bundanya menyapa.

"Ara, makan malam dulu yuk," ajak Haera. Haera menolehkan sedikit kepalanya ke belakang, ia mengangguk. "Iya, Bunda."

Haera menutup buku pelajarannya, membatasi halaman buku paketnya dengan pulpen. Gadis itu beranjak dari kursi belajarnya dan mengikuti langkah Haneul dari belakang.

Di meja makan sudah ada Jaehyun dan Sungchan. Haera tersenyum pada dua pria yang ia banggakan. "Malam papa, malam om."

"Malam juga," balasnya serempak.

Haera duduk di samping Sungchan. Ia menunggu sang bunda menyiapkan nasi dan lauk pauknya, selagi menunggu Haera kembali melamun.

"Kamu kenapa, Ra? Sakit?" tanya Jaehyun sedikit khawatir. Haera mendongkak, menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, Pa. Ara cuma gabut doang."

"Bener? Kalau sakit bilang," balas Jaehyun kemudian diangguki Haera.

"Ohh ya, Bang. Ngomong-ngomong, habis makan bisa bicara berdua?" tanya Sungchan membuat Haneul, Jaehyun dan Haera menatapnya.

Jaehyun mengangguk. "Bisa, di belakang aja."

Sungchan mengangguk.

~~~

Jaehyun melangkah mendekati kolam renang. Di sana di tepi kolam renang Sungchan duduk.

Jaehyun ikut duduk di sampingnya lalu bertanya. "Mau bicara apa?"

Sungchan menghembuskan nafasnya berat. "Maaf, gue sebagai kepala sekolah ga bisa jagain Ara."

Jaehyun mengernyitkan keningnya. "Maksud lo apaan sih? Justru gue mau berterima kasih karena sesibuk apapun lo, lo itu tetep jagain Ara."

"Gue sebagai kepala sekolah ga bisa jagain Ara setiap waktu, lo tau? Wonyoung semakin bisa ngelawan Ara, kemarin aja sudut bibirnya merah. Gue ga tau mereka ribut di mana, tapi yang jelas Ara itu suka nutupin semuanya, Bang," jelas Sungchan yang sudah bingung harus menjaga Haera bagaimana lagi.

"Seharusnya waktu itu lo ga usah terima Wonyoung," kata Jaehyun lalu membuang nafasnya.

"Ya gimana lagi, tau kan sifatnya si tepung kayak gimana," ketus Sungchan. Jaehyun mengangguk-anggukan kepalanya. "Gue bener-bener khawatir sama Ara, dia selalu dibuat down. Apalagi kondisinya lagi begini."

2. OUR HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang