Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼
_____________________________________Setelah mengetahui seseorang telah lebih dulu membawa Shuhua ke UKS, Renjun memutuskan untuk kembali ke kelasnya saja namun saat ia menaiki anak tangga menuju kelasnya ia bertemu dengan Jaemin.
"Ini, berikan ini untuknya." Jaemin menyodorkan sebungkus roti dan satu susu kotak rasa cokelat.
"Untuk apa?" Renjun menatap apa yang disodorkan oleh Jaemin itu dengan tatapan bingung.
"Percayalah padaku, dia pasti tidak sempat sarapan pagi tadi karena buru-buru berangkat ke sekolah." Jawab Jaemin lalu menyerahkan secara paksa roti dan susu itu pada Renjun.
"Ah iya, pantas saja dia pingsan tadi."
"Yasudah, kau cepat lah pergi ke UKS. Aku pasti akan kena omel oleh guru di kelas jika ketahuan pergi ke kantin diam-diam disaat jam pelajaran berlangsung, padahal tadi aku izin pergi ke toilet." Jaemin lantas berlari terbirit-birit menuju kelasnya.
Tanpa berlama-lama Renjun bergegas pergi menuju UKS.
Setelah sampai di ruang UKS, lagi-lagi langkah Renjun terhenti hanya karena melihat sosok lelaki itu.
Lelaki itu terlihat tengah berbincang dengan Shuhua yang telah sadar, bahkan mereka sesekali tertawa bersama, dan itu membuat rasa kebencian Renjun yang sudah lama ia pendam muncul kembali dan semakin bertambah.
"Hubungi aku jika hidungmu mengeluarkan darah lagi ya." Ujar lelaki itu seraya mengusap puncak kepala Shuhua.
Menyadari kehadiran Renjun, Shuhua langsung bangun dan terduduk. "Renjun?" Ucapnya.
Lelaki itu sontak menatap kemana tatapan Shuhua tertuju, di sana ada Renjun yang tengah berdiri dengan tatapan penuh akan kebencian.
"Renjun? Sedang apa kau disini?"
"Kenapa? Kau terkejut dengan kehadiranku disini..."
"...Guanlin?"
Renjun melangkahkan kakinya untuk mendekati Shuhua dan Guanlin. "Untukmu." Renjun memberikan roti dan susu kotak itu pada Shuhua.
"Untukku?" Tanya Shuhua dan Renjun menganggukkan kepalanya.
Jujur saja, Shuhua masih merasa sangat kesal dan merasa sangat malu atas kejadian pagi tadi akibat ulah kurang ajar Renjun, bahkan rasa nyeri di bokong Shuhua saja belum hilang.
"Kau siswa yang sibuk dan punya banyak urusan di sekolah ini bukan? Lalu kenapa kau tidak lekas pergi setelah mengantar Shuhua ke UKS?" Tanya Renjun menatap dingin wajah Guanlin.
"Bukan urusanmu." Sahut Guanlin yang juga membalas tatapan Renjun dengan serupa, mendengar itu gigi Renjun menggertak geram.
"Apa ada sesuatu yang buruk terjadi padamu selain ini?" Tanya Renjun, menatap Shuhua dengan penuh perhatian hingga mengundang tatapan penuh tanya dari Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're the Reason : Shuhua Renjun ✓
FanfictionBagi Tuan dan Nyonya Huang, putra semata wayang mereka bukanlah anak yang 'nakal' hanya saja menurut mereka Renjun butuh sedikit perlindungan dari seorang gadis seperti Shuhua. Selama kepergian Tuan dan Nyonya Huang ke luar Negeri, Shuhua dipercaya...