Chapter 25

1.5K 207 16
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼
___________________________________










Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sudah semua?"

Murid sekelas menjawab 'ya' namun tidak serempak sebab Shuhua masih sibuk menjawab soal dua nomor terakhir dengan tergesa-gesa akibat dikejar oleh waktu.

"Baiklah, Renjun apa kau bisa membantu Nakyung untuk mengumpulkan tugas kalian semua lalu membawanya ke meja saya di kantor?" Tanya seorang guru wanita yang mengajar mata pelajaran Fisika, beliau bernama Bae Irene.

Nakyung yang merupakan perangkat kelas yaitu sekretaris langsung mengangguk patuh.

"Baiklah semuanya, dikarenakan jam mata pelajaran saya akan segera berakhir lima menit lagi, maka dari itu saya akhiri. Terima kasih." Ujar beliau lalu memutuskan untuk keluar dari dalam kelas lebih dulu.

Dibantu oleh Renjun, Nakyung pun mulai merapihkan buku-buku tugas yang sudah terkumpul di atas meja guru lalu menghitungnya untuk memastikan semua teman-temannya sudah selesai mengumpul semua atau belum.

"Kurang satu, siapa yang belum mengumpul?" Tanya Nakyung pada teman-teman sekelasnya.

Mereka saling mengedarkan pandangan mereka dan Shuhua yang mendengar pertanyaan Nakyung itu dengan cepat mengangkat tangan kirinya ke atas sembari terus melanjutkan menulis.

"Ah, Shuhua. Kenapa kau lama sekali." Gumam Nakyung pelan namun Renjun yang berdiri di dekatnya masih dapat mendengarnya dengan jelas.

"Tunggu aku, satu nomor lagi dan aku akan selesai menjawab." Balas Shuhua.

Selang beberapa detik kemudian bel istirahat berbunyi nyaring dan orang-orang yang ada di dalam kelas satu-persatu mulai berhamburan keluar, ada yang menuju kantin, toilet, perpustakaan, dan lainnya. Kini dikelas mereka hanya tersisa mereka bertiga. Nakyung dan Renjun yang menunggu Shuhua.

"Cepatlah Shuhua." Decak Nakyung tidak sabaran.

"Kalau kau memiliki urusan yang sangat mendesak lebih baik kau tinggalkan saja ini, aku dan Shuhua yang nantinya akan mengumpulkan tugas kita semua." Balas Renjun lalu berjalan menghampiri Shuhua dan membantunya untuk menjawab satu soal terakhir itu.

"Tapi Renjun--"

"Benar, Nakyung. Kau juga terlihat sedang buru-buru bukan? Aku yang akan membantu Renjun, kau pergi istirahat saja." Sela Shuhua dengan cepat.

"Astaga, Shuhua. Apakah aku harus mengajarimu fisika juga?" Renjun menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir akan keleletan dan juga melihat hasil pekerjaan Shuhua yang penuh dengan coretan karena salah menjawab.

"Diam lah, jangan membuat jawaban yang sudah aku pikirkan menjadi buyar di kepalaku." Sahut Shuhua ketus.

"Bulan depan kita sudah ujian kelulusan, Shuhua. Sampai kapan kau akan terus begini? Sini, biar aku membantumu."

You're the Reason : Shuhua Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang