Chapter 04

1.6K 271 12
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment! ✨🌼
________________________________

   
  
  







Renjun tidak percaya jika hari itu ia akan menjadi budak untuk Shuhua seharian, tidak hanya menjemput gadis itu ke rumahnya dan membantunya untuk menaikan koper ke mobil, ternyata Renjun juga harus membawakan dua koper ukuran besar milik Shuhua ke...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun tidak percaya jika hari itu ia akan menjadi budak untuk Shuhua seharian, tidak hanya menjemput gadis itu ke rumahnya dan membantunya untuk menaikan koper ke mobil, ternyata Renjun juga harus membawakan dua koper ukuran besar milik Shuhua ke dalam rumahnya hingga sampai ke kamar yang akan gadis itu tempati, tepatnya berada di lantai dua dan bersebrangan langsung dengan kamar Renjun.

"Kedua orangtuamu telah berangkat ke Kanada bukan?" Tanya Jaemin.

"Iya, tadi pagi mereka berangkat. Kenapa memangnya?"

"Hei! Kau akan bebas Renjun! Tidak ada yang akan memarahi kau lagi ketika kita ikut serta dalam lomba balap motor itu." Renjun yang tengah asyik meminum cola pun hampir tersedak akibat ucapan Jaemin barusan.

"Kau benar, tidak ada lagi yang akan memarahi kita habis-habisan karena pulang hingga larut malam." Jeno yang baru saja datang langsung bergabung dengan obrolan dengan menimpali ucapan Jaemin.

Mereka semua tertawa setuju, "Lalu? Apa kalian mau ikut serta malam ini?" Tanya Renjun dengan penuh semangat.

"Ayo! Ajak mereka juga." Jaemin dan Renjun kompak menoleh pada Jeno, mereka tidak tahu siapa yang dimaksud dengan 'mereka' oleh Jeno itu.

"Mereka siapa?" Tanya Jaemin.

"Siyeon dan Heejin." Jawab Jeno.

Seketika Renjun dan Jeno menggelengkan kepala mereka cepat, membawa seorang gadis hanya akan membuat susah saja, para gadis tersebut bisa saja mengganggu mereka dan malah membebani.

Pasti para gadis tersebut juga akan mengeluh meminta pulang, terlebih dengan lingkungan super ramai dengan orang-orang yang tidak disukai para gadis. Sesak akan motor-motor sport dan suara bising kenalpot yang saling bersahut-sahutan.

"Tidak! Tidak! Jangan ajak mereka, nanti mereka akan membuat susah saja, merengek meminta pulang saat pertandingan tengah seru-serunya." Ujar Renjun.

"Baiklah, kalau begitu ayo kita berangkat sekarang juga." Ajak Jaemin yang lalu disahuti anggukan kepala oleh Renjun dan Jeno.

Jeno hanya bisa pasrah, toh omongan Renjun ada benarnya. Mengajak Siyeon pasti akan membuat Jeno selalu was-was saja terlebih ia takut jika sesuatu menjijikan terjadi pada gadisnya saat berada diarea pertandingan balap tersebut.

Renjun, Jaemin, dan Jeno lalu bergegas meninggalkan tempat tongkrongan mereka yang berada di atap sekolah lalu pergi menuju parkiran, sebenarnya jam pelajaran sekolah telah berakhir sejak dua jam yang lalu. Namun ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk berkumpul bersama walau hanya sekedar mengobrol ataupun menghabiskan satu dua kaleng cola.

You're the Reason : Shuhua Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang