Chapter 19

1.1K 202 11
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼
___________________________________
















 
     

 
  

"Jadi, razia pelajar itu untuk menangkap anak-anak sekolah yang membolos di jam pembelajaran sekolah ya?" Tanya Shuhua dengan nafas terengah-engah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, razia pelajar itu untuk menangkap anak-anak sekolah yang membolos di jam pembelajaran sekolah ya?" Tanya Shuhua dengan nafas terengah-engah.

"Ya." Sahut Renjun yang berjalan sepuluh langkah di depan Shuhua.

"Aku tahu dari Jaemin karena dia sudah beberapa kali pernah membolos." Tambah Renjun dengan sekilas menoleh ke belakang untuk melihat Shuhua.

"Aku menyesal membolos! Dan gara-gara menghindar dari razia pelajar itu hingga hampir malam begini! Kalau begitu aku menyerahkan diri saja tadi!" Shuhua yang sudah sangat lelah memilih duduk saja ditengah jalan.

Renjun menghentikan langkahnya tanpa mau menoleh kembali pada Shuhua yang wajahnya sudah sangat masam. "Sebentar lagi kita akan sampai." Ucap Renjun.

"Sedari tadi kau terus bilang 'sebentar' padaku. Sebenarnya jalan apa sih yang kita lalui ini? Kenapa kita tidak sampai-sampai! Aku lelah, Renjun! Apa jalan pintas yang kita lalui ini jalur tikus got? Rumit sekali." Cerocos Shuhua lalu merengek seperti anak kecil.

Mendengar ocehan Shuhua membuat telinga Renjun jadi panas dan dengan sewot dirinya berbalik lalu menghampiri Shuhua.

"Akh!" Langkah Renjun terhenti sembari memegangi punggungnya.

Mendengar pekikan itu Shuhua langsung berdiri dan menghampiri Renjun dengan berlari saat melihat ada yang aneh dengan Renjun.

"Renjun kau baik-baik saja?" Tanya Shuhua.

Renjun tidak menjawab, ia hanya memejamkan matanya dalam seraya berjongkok. Seolah menahan rasa sakit pada punggungnya.

Shuhua ikut berjongkok dihadapan Renjun. "Tuh kan! Sudah aku bilang! Lebih baik tadi kita menyerahkan diri saja pada petugas razia pelajar itu! Jika begitu punggungmu tidak akan sakit begini lagi! Apa yang harus aku kataka---mmph."

"Mulutmu itu kenapa berisik sekali? Aku pusing sedari tadi mendengar ocehanmu."

Plak!

Shuhua yang refleks sontak menepuk kuat kening Renjun dan berhasil menyingkirkan tangannya yang digunakan untuk membekap rapat mulut Shuhua.

"Tidak sopan tahu menutup mulut seseorang ketika dia sedang berbicara!" Ujar Shuhua dengan nada ketus.

Renjun tidak peduli akan celotehan Shuhua dan kembali meringis kala rasa nyeri pada punggungnya itu kian terasa, bahkan kini dirinya memilih untuk duduk di aspal dengan menundukkan kepalanya.

"T-tunggu. Aku akan cari bantuan."

Shuhua yang panik segera meminta bantuan dengan mencari seseorang yang ada dijalan tersebut, namun nyatanya jalan yang mereka lalui sangat sepi dan hanya diterangi oleh lampu jalan yang mulai meredup. Sudah dapat dipastikan bahwa jalan ini jarang sekali dilalui orang-orang.

You're the Reason : Shuhua Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang