Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment!
_____________________________________"Renjun! Ibu sangat merindukanmu!"
"Kenapa kau baru bisa menghubungi Ibu sekarang hah?!"
Bukannya takut Renjun justru tersenyum melihat ekspresi marah dari wajah wanita yang begitu ia rindukan. "Maaf, Bu. Aku baru membeli ponsel baru karena ponsel lama ku sudah rusak."
"Kau ini kenapa baru beli sekarang? Beruntung ada Nyonya Yeh yang selalu memberikan kabar terbaru tentangmu, kalau tidak Ibu pasti akan mati khawatir!"
Semenjak adanya Shuhua, Renjun seakan tidak membutuhkan sebuah ponsel. "Kapan Ibu dan Ayah akan pulang?" Tanya Renjun.
"Mungkin beberapa Minggu kedepan kami baru bisa pulang, kau baik-baik saja bukan?"
Ada guratan cemas di wajah Nyonya Huang yang tidak bisa di sembunyikan, beliau sangat sangat merindukan anak semata wayangnya itu. Meski dapat ia lihat dengan jelas bahwa kondisi Renjun baik-baik saja, namun Nyonya Huang tahu ada sesuatu yang terjadi pada Renjun terlebih ia berada jauh darinya.
Renjun menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Tuan dan Nyonya Yeh menjagaku dengan sangat baik selama aku tinggal sendirian di rumah, mereka terkadang datang berkunjung secara bergantian untuk melihat keadaanku. Tapi Shuhua..."
"Oh ya, bagaimana dengan perkembangan kondisi Shuhua? Apakah kondisinya sudah lebih membaik?"
"Kondisinya berangsur membaik setiap harinya dan kemarin Shuhua sudah diperbolehkan untuk pulang." Jawab Renjun, ia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya karena tiba-tiba saja rasa bersalah kembali datang dan membuatnya bersusah-payah menahan tangis.
"Apakah dia masih tetap tidak ingin melihatmu? Ibu sudah mendengar semuanya dari Nyonya Yeh. Ibu masih tidak mengerti kenapa kau tega lakukan hal itu pada Shuhua, Renjun?"
"Aku benar-benar sangat menyesal, Bu."
"Beruntung Shuhua melarang Tuan dan Nyonya Yeh untuk tidak membencimu karena dia bilang kalau ini murni kesalahan Shuhua yang lalai. Oh ya, apa dia masih marah padamu?"
"Dia masih tetap tidak ingin melihatku dan mungkin tidak akan pernah memaafkanku. Hampir setiap hari aku pergi mengunjunginya tapi dia terus berteriak dan mengusirku, karena itu aku mulai berhenti mengunjunginya karena mungkin saja apa yang aku lakukan justru semakin memperburuk keadaan."
Renjun mengumpat sial didalam hati karena dirinya gagal menahan air matanya, ia sukses menangis tanpa suara dihadapan Nyonya Huang melalui panggilan video itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're the Reason : Shuhua Renjun ✓
FanfictionBagi Tuan dan Nyonya Huang, putra semata wayang mereka bukanlah anak yang 'nakal' hanya saja menurut mereka Renjun butuh sedikit perlindungan dari seorang gadis seperti Shuhua. Selama kepergian Tuan dan Nyonya Huang ke luar Negeri, Shuhua dipercaya...