Chapter 13

1.2K 236 7
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼
___________________________________
   
           





    
   
   
   
  

                   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAAAA!!!"

Bruk!!!

"Aw!"

Shuhua terperanjat kaget ketika ia membuka matanya, ia langsung mendapati wajah tenang milik Renjun berjarak begitu dekat dengan wajahnya.

Dan saat Shuhua ingin menggerakkan tubuhnya, Shuhua merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di pinggang rampingnya, saat itulah Shuhua baru menyadari kalau Renjun tengah memeluk tubuhnya.

Boneka anjing berukuran besar milik Shuhua yang semalam diletakan diantara dirinya dengan Renjun mendadak hilang entah kemana.

Hal tersebut yang membuat Shuhua secara spontan mendorong tubuh Renjun menggunakan kakinya hingga terjatuh dari atas tempat tidur dengan kepala Renjun lebih dulu menghantam siku nakas.

"Akh! Punggungku! Kepalaku!" Renjun memekik kesakitan.

"Kau gila Shuhua! Kau bukan mendorongku, tapi kau menendang tubuhku dengan sangat kuat!" Renjun masih belum bangkit dari posisi terlentangnya karena sibuk meringis kesakitan pada punggungnya juga belakang kepalanya.

"Kenapa kau memeluk ku?! Bukankah ada bonekaku ditengah kita sebagai pembatas?!" Shuhua mencari-cari kemana hilangnya boneka kesayangannya itu yang ternyata ada di lantai.

"Aku rasa tulang punggungku patah, rasanya sakit sekali!"

"Kepalaku juga!"

"Terserah kau saja."

"Aku serius Shuhua! Ini rasanya sakit sekali!"

"Ya sudah nikmati saja. Anggap itu sebagai pembalasan dari ku karena perlakuan kau waktu itu." Shuhua turun dari atas ranjang untuk mengambil boneka miliknya.

Namun tidak ada tanda-tanda Renjun untuk bangkit dari posisi terlentangnya ataupun suara Renjun yang meringis kesakitan, yang ada hanya ada keheningan.

"Renjun?"

"..."

"Renjun?!"

"Jangan buat aku menjadi panik, Renjun?"

Shuhua lantas menghampiri Renjun.

"Ya tuhan, Renjun! Bangun! Buka matamu!"

Rencana awal Shuhua untuk mengajak Renjun berolahraga pagi dengan berlari mengelilingi komplek, gagal sudah.

***

"Terima kasih, Jaemin. Karena telah membantuku untuk membawa Renjun ke Rumah Sakit." Shuhua berujar setelah menaruh segelas minuman dingin beserta kudapan ke atas meja, lantas ia duduk di hadapan Jaemin.

You're the Reason : Shuhua Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang