Chapter 23

1.3K 193 17
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼
___________________________________

   

    

    
   
 
   
  

   

"Heejin?" Panggil Shuhua dengan sorot mata mengamati situasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Heejin?" Panggil Shuhua dengan sorot mata mengamati situasi.

"Bagus! Jaemin! Lakukan yang terbaik!" Heejin yang tidak mendengar dengan jelas panggilan Shuhua malah berseru heboh menyemangati Jaemin yang tengah bermain basket melawan tim Renjun.

"Heejin." Panggil Shuhua, kali ini ia tidak hanya menguatkan sedikit suaranya namun juga mencolek lengan Heejin.

Heejin menoleh, "Ya, Shuhua? Kau mengatakan sesuatu padaku?" Tanya Heejin.

Shuhua menelan air liurnya susah payah, "Me-menurutmu bagaimana jika Renjun menyukaiku?" Tanya Shuhua dengan nada yang jauh lebih pelan.

"Hah? Apa katamu? Suaramu itu pelan sekali, aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas." Heejin mengerutkan keningnya, ia mendekatkan telinganya pada Shuhua seraya membuka sebotol air mineral dingin lalu meminumnya.

"Menurut pendapatmu, bagaimana jika Renjun menyukaiku?" Bisik Shuhua.

"Uhuh! Uhuk! Uhuk!" Heejin yang tengah meminum air mineral dingin tersedak kala kalimat itu sukses terdengar dengan jelas di telinganya.

"Dia mengatakan perasaannya padamu? Wah kau serius? Kapan itu terjadi? Bagaimana cara Renjun---"

Shuhua yang panik segera menutup rapat mulut Heejin menggunakan telapak tangannya untuk menghentikan gadis itu mengoceh semakin banyak dan memancing tatapan teman-teman sekelas mereka.

"Pelankan suaramu, aku mohon."

Heejin mengangguk cepat lalu menyingkirkan telapak tangan Shuhua, "Tapi ini serius?" Tanya Heejin dengan berbisik.

"Guanlin yang bilang padaku kalau Renjun menyukaiku." Jawab Shuhua.

"Baru katanya Guanlin, coba kau tanya saja pada Renjun secara langsung." Shuhua sontak membelalakkan matanya.

"Jangan sembarangan." Sahut Shuhua.

Heejin tertawa. "Jadi kau sekarang merasa canggung pada Renjun setelah mengetahuinya dari Guanlin?"

Shuhua menggeleng. "Hanya saja..."

"Renjun maaf!"

"Hei, Haechan! Apa yang kau lakukan?!"

"Aduh Tuan dan Nyonya Huang bisa marah padamu, Haechan!"

"Pasti kepalanya sakit!"

You're the Reason : Shuhua Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang