Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼
___________________________________
"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang kalau Sanha telah tiada?" Tanya Shuhua, hampir saja dirinya mati tersedak Tteokbokki kalau Renjun tidak cepat memberi Shuhua segelas air.
Renjun mengambil nafas banyak lalu menghembuskan nya dengan kasar. "Itu sebabnya kami tidak satu sekolah lagi saat SMA." Ucapan Renjun sangat pelan bahkan menyerupai lirihan.
"Aku kira Sanha masuk ke SMA yang berbeda dengan kalian, tapi ternyata..."
Renjun dengan cepat menghapus air matanya yang telah keluar tanpa sepengetahuan Shuhua lalu ia kembali sibuk melanjutkan kegiatannya menyantap Tteokbokki, "Tteokbokki ini enak bukan?" Tanyanya pada Shuhua lalu menjejalkan Tteokbokki ke dalam mulut Shuhua.
Shuhua mendelik kesal karena mulutnya sangat penuh dengan Tteokbokki yang dijejalkan oleh Renjun.
Disinilah mereka berada sekarang, kabur dari sekolah dengan meloncati pagar tembok dan berakhir makan Tteokbokki bersama disalah satu street food yang lokasinya lumayan dekat dengan sekolah.
"Aku sering mampir kesini untuk makan Tteokbokki bersama Ibuku setelah pulang sekolah." Ujar Renjun memberitahu.
Menceritakan kehilangan Sanha pada Shuhua seperti membuka luka lama bagi Renjun, jadi Renjun memilih untuk menghentikan saja pembicaraan ini karena ia tidak ingin menangis keras di depan Shuhua hanya karena masih berharap kalau Sanha masih hidup.
"Ini Tteokbokki terenak yang pernah aku makan, Renjun." Jawab Shuhua setelah mengunyah habis Tteokbokki yang ada di dalam mulutnya.
"Benarkah?" Shuhua mengangguk membenarkan lalu kembali memasukan Tteokbokki ke dalam mulutnya hingga penuh. Sepertinya Shuhua sangat lapar.
Entah kenapa saat melihat Shuhua makan Tteokbokki dengan lahap membuat Renjun merasa kalau itu adalah hal yang lucu hingga tanpa sadar dirinya tertawa dengan mata menyipit dan menampakan sederetan gigi putihnya.
"Kalau kau sangat suka kita bisa mampir kesini untuk makan Tteokbokki setiap hari setelah pulang sekolah." Ucap Renjun ikut memasukan Tteokbokki yang kesukaannya itu ke dalam mulutnya.
"Baiklah, tapi... Sebenarnya aku tidak bisa berhenti memikirkan hukuman yang akan kita terima nanti karena membolos. Kalau hanya ingin makan Tteokbokki kenapa kita harus pakai membolos sih?" Sahut Shuhua, menoleh pada Renjun yang berdiri di sampingnya.
"Salah siapa kau mau mengikuti aku membolos untuk pertama kalinya? Aku kan membolos hanya ingin saja tapi kenapa kau malah jadi ikut-ikutan." Gumam Renjun pelan sekali namun masih dapat di dengar jelas oleh Shuhua.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're the Reason : Shuhua Renjun ✓
Fiksi PenggemarBagi Tuan dan Nyonya Huang, putra semata wayang mereka bukanlah anak yang 'nakal' hanya saja menurut mereka Renjun butuh sedikit perlindungan dari seorang gadis seperti Shuhua. Selama kepergian Tuan dan Nyonya Huang ke luar Negeri, Shuhua dipercaya...