Chapter 20

1.2K 204 6
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan vote + comment ya!✨🌼
___________________________________














 


 








    

*** Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** Flashback

Sebenarnya Sanha tidak terlalu suka membaca buku dan anti dengan yang namanya perpustakaan, namun karena dua sahabatnya itu berada di sana mau tak mau Sanha harus menyusul Renjun dan Guanlin yang entah memiliki urusan apa di tempat tersebut.

"Akhirnya kau menyusul juga, Sanha." Ujar Renjun saat melihat kehadiran Sanha.

"Kenapa kalian meninggalkan aku sendirian di kantin dan malah pergi ke perpustakaan? Bukankah kita harus pergi ke ruang musik untuk latihan?" Tanya Sanha yang lalu menarik dan menduduki sebuah kursi yang ada di hadapan Renjun dan Guanlin.

"Kita latihannya nanti saja, aku ada perlu sesuatu yang penting dengan Renjun." Jawab Guanlin yang lalu kembali menarik lengan Renjun untuk menyuruhnya melanjutkan menulis sesuatu pada selembar kertas.

"Apa itu?" Tanya Sanha penasaran.

"Kau tidak perlu tahu." Jawab Guanlin, lalu berusaha menghalang-halangi Sanha agar tidak melihat dan membaca tulisan di kertas yang sedang Renjun tulis.

"Aku heran dengan Guanlin, kalau suka pada seorang gadis itu ya cukup nyatakan perasaanmu saja padanya secara langsung, tidak dengan meminta tolong padaku untuk membuatkan puisi cinta yang diambil dari berbagai buku di perpustakaan ini." Gerutu Renjun.

Mendengar itu Sanha sontak tertawa, "Hahaha.... Memangnya siapa gadis itu?" Tanya Sanha.

Renjun mengidikan bahunya tidak tahu, "Guanlin saja tidak mau memberi tahu aku siapa nama gadis itu, kalau aku tahu siapa gadis itu aku sudah membocorkan rahasia ini padanya kalau puisi cinta---"

"Sssstttt!" Guanlin dengan cepat membekap rapat mulut Renjun saat melihat dua orang gadis masuk ke dalam perpustakaan.

Renjun menyingkirkan telapak tangan Guanlin dengan kasar lalu mengikuti kemana arah mata Guanlin tertuju, begitu pula yang dilakukan oleh Sanha.

"Ada dua gadis disana, mana yang kau suka?" Tanya Renjun dengan sedikit berbisik.

"Yang memakai sepatu berwarna putih dan berambut hitam panjang berkilau." Jawab Guanlin pelan.

Sanha memutar bola matanya jengah, "Ck! Dua-duanya memakai sepatu berwarna putih, bodoh! Dan mereka juga sama-sama berambut hitam panjang. Katakan saja siapa namanya? Kenapa susah sekali kau ini?" Cerocos Sanha tanpa berbisik hingga orang-orang di perpustakaan menoleh pada mereka bertiga.

You're the Reason : Shuhua Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang