Goodbye and Hello

79 11 0
                                    

Hari ini bertepatan dengan berakhirnya program ODOC with Hwarien. Aku mau menyapa teman-teman yang sudah membaca dan mengikuti perjalanan Zaivan. Meskipun masih banyak kekurangan di mana-mana.

Aku juga mau berterima kasih buat teman-teman di ODOC with Hwarien yang sudah sama-sama berjuang dan selalu mendukung selama proses penulisan cerita ini.

Melalui program ini juga aku belajar untuk melewan diri sendiri. Aku yang dulunya kagum kalau baca tulisan orang lain yang satu chapternya bisa panjang, sekarang bisa juga menulis 1000 kata perhari. Walau kadang jadi sakit kepala.

Awalnya sempat kesulitan untuk menyelesaikan cerita ini karena segala keterbatasan yang aku punya, tapi Kak hwarien selalu kasih semangat di sela-sela komentarnya. Terima kasih untuk bimbingan dan masukan yang nggak henti disampaikan.

Kata Kak En, "Enggak ada tulisan yang jelek. Yang ada itu tulisan yang ditulis oleh pemula dan tulisan yang ditulis oleh seseorang yang sudah biasa menulis."

Kata-katanya selalu bisa bikin aku senyum.

***

Di awal program, pernah ada yang tanya kenapa aku menulis cerita ini dan aku nggak bisa kasih jawaban. Setelah ngobrol dengan salah satu teman yang bertanya kenapa nggak angkat cerita dari kisah nyata seperti sebelumnya dan malah membuat cerita ini?

Akhirnya aku sadar kenapa aku tulis cerita ini. Aku mau menceritakan kalau nggak semua hidup yang kelihatannya mewah dan gemerlap itu berisi kebahagiaan. Mereka yang tumbuh di keluarga berkecukupan, tidak semuanya indah seperti yang terlihat. Ada luka yang mereka punya. Dari cerita ini aku mau menyampaikan hal itu, tapi kembali karena keterbatasanku mungkin eksekusinya kurang memuaskan.

Ya, setelah ini pasti akan direvisi dan tentunya diperbaiki dengan tambahan berbagai masukan dari Kak En dan teman-teman ODOC yang sudah memberikan masukan.

Bye-bye. Sampai ketemu di cerita berikutnya.

Gelembung Mimpi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang