Haechan bangun dari tidurnya. Lelaki itu memang tidur sedari tadi untuk menghalau rasa sakit.
Dingin.
Itu yang dia rasakan saat ini. Haechan mencoba menyeret tubuhnya yang penuh luka itu ke arah pintu.
Lelaki itu begitu kedinginan. Dia tak tahu jika gudang rumahnya sedingin ini saat malam.
Haechan meraih gagang pintu. Memutar kenopnya pelan, dan pintu pun terbuka.
"Sepertinya Taeyong hyung masih mempunyai waktu sekedar untuk membukakan kunci..." Lirih Haechan.
Haechan berusaha bangkit dan jalan ke kamarnya. Dia terkadang linglung bahkan hampir menabrak apapun di depannya.
Haechan berdiri di depan pintu kamarnya. Dibuka pintu dengan sangat pelan. Bahkan sampai tak menimbulkan suara.
Haechan melangkah perlahan mendekati kasurnya. Disebelah sana, Taeyong sudah terlelap dan tak menyadari keberadaan Haechan.
Haechan perlahan membaringkan tubuhnya di kasur. Mulai menutup mata kembali. Tapi tiba tiba, rasa sakit di perutnya muncul lagi.
Bagaikan tersengat listrik, Haechan mulai mengerang tertahan.
Haechan memegangi perutnya, tapi rasa sakit itu semakin menjadi jadi.Haechan menggigit bibirnya sekuat yang dia bisa. Bahkan sampai berdarah, air mata kembali lolos dari matanya.
Haechan mencoba untuk tak mengeluarkan ssuara apapun. Tetapi seperti tak bisa diajak kompromi, rasa sakit itu kembali muncul.
Tubuh Haechan tersentak. Dan satu erangan lolos dari mulutnya.
Haechan segera menutup mulut rapat rapat.
Tapi rasa sakit itu semakin menjadi jadi.Haechan mencoba bangkit dan mengambil air minum. Tapi tubuhnya tiba tiba terjatuh menghantam lantai dan menimbulkan suara yang sedikit berisik.
Taeyong mendadak bangun dari tidurnya. Dia melihat sekeliling kamar, dan kendapati Haechan tengah berada di sana.
"Sedang apa kau?" Tanya Taeyong datar.
Bukannya mendapat jawaban, Taeyong disuguhkan pemandangan aneh. Taeyong bangkit dari tempat tidurnya dan mendekati Haechan.
"Haechan?" Tanya Taeyong bingung karena tak mendapat respon.
"Hae—"
"A.. Aku tidak apa apa hyung...." Ucap Haechan mencoba se netral mungkin.
Haechan mencoba berdiri dan berjalan keluar kamar dengan menahan sakit. Dia hendak menuju dapur saat tiba tiba dia melihat Jaehyun tengah duduk melamun di meja makan.
Haechan jadi enggan untuk mengambil minum.
Tapi dia pura pura tak melihat Jaehyun disana.Jaehyun yang sadar akan keberadaan Haechan pun tersentak. Apalagi melihat tubuh Haechan babak belur.
Haechan mengambil gelas dan menuangkan air.Tubuhnya membelakangi Jaehyun yang sedang menatapnya aneh.
"Apa yang Taeyong hyung lakukan padamu?" Tanya Jaehyun santai.
"Seperti biasa." Gumam Haechan pelan.
Haechan melangkah kembali ke dalam kamar dan berniat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]
FanfictionSetiap cerita, pasti memiliki awal. Setiap cerita, pasti memiliki akhir. Setiap cerita.... Pasti memiliki alurnya masing masing. "Mulai sekarang, jangan ada yang berani beraninya memperhatikan Haechan!" "Jika aku sampai melihat salah satu dari k...