1. The Youngest

112K 10.9K 4K
                                    

Pagi hari yang cerah, seorang lelaki sedang terlelap dengan tidurnya, tak peduli jika matahari menyilaukan wajahnya.

Lee Haechan.

Lelaki berkulit Tan itu masih tertidur di kamarnya.

Namun mata lentik itu perlahan terbuka. Sesekali dia mengucek matanya karena silau. Baru saja ingin mengumpulkan nyawa, lelaki itu kaget saat melihat jam dinding.

7.30 am

Haechan kaget bukan main, pasalnya lelaki itu harus berangkat sekolah dan harus sudah sampai pukul 8.

Dengan cepat Haechan membersihkan diri dan memakai seragam sekolahnya.

Tapi tunggu. Dia belum sarapan.

Haechan ingin turun ke dapur untuk setidaknya mengambil selembar roti tawar untuk sarapannya. Namun dia tak berani.

Karena para Hyung nya ada disana. Sedang sarapan bersama dengan penuh canda tawa.
Tanpa dirinya.

Haechan tersenyum miris. Tak apa, dia bisa membeli makanan dikantin nantinya, itupun kalau dia ingin.

Haechan mengambil ranselnya dan turun ke bawah. Benar saja, dia melihat para hyung nya sedang sarapan sambil tertawa lepas. Ingin sekali Haechan ikut bersama mereka seperti 3 tahun yang lalu. Tapi untuk apa?

Haechan segera membuang wajahnya ketika dia melihat Taeyong sedang menatap tajam ke arahnya dan diikuti yang lain, keadaan hening seketika. Meski Taeyong adalah anak sulung ketiga, tapi Haechan lebih takut padanya daripada Taeil yang memang si sulung.

Haechan dengan langkah cepat ke pintu depan dan berkata.
"Aku pergi dulu..." Lalu bayangannya lenyap dari rumah itu.

Taeyong menghela nafas berat. Dia lalu menyantap kembali makanannya dengan tatapan tidak selera.

"Mulai sekarang, jangan sampai ada yang memperhatikan Haechan lagi..." Ucap Taeil tiba tiba. Sorot mata elang pemuda itu menatap serius adik adiknya.

"Jika aku sampai tahu bahwa salah satu diantara kalian ada yang memberi perhatian pada anak itu, maka Haechan lah yang akan menanggung akibatnya." Ucapan Taeil sangat dingin dan begitu menusuk. Sehingga yang lain tak berani dengan ancaman Taeil.

"Kalian mengerti?" Tanya Taeil.

"Ne, hyung..." Ucap mereka pelan.

"Mark, Jungwoo.. Habiskan makanan kalian, hyung akan mengantar kalian kuliah..." Ucap Yuta yang dibalas anggukan keduanya.

Memang, mereka semua sudah dewasa.

Taeil, Taeyong, dan Johnny sudah lulus kuliah dan kini mengurus perusahaan mendiang sang ayah bersama sama.

Dengan jabatan yang dipimpin oleh yang tertua tentunya.

Sementara Yuta memiliki sebuah cafe yang cukup terkenal di Seoul, dia mengurus cafe itu bersama Doyoung.

Jaehyun bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit elite di Seoul.

Jungwoo kuliah jurusan bisnis internasional dan sudah mencapai semester 7. Sementara Mark mengambil jurusan yang sama dan berada di semester 5.

Hanya tinggal si bungsu yang masih sekolah. Tepatnya kelas 2 sekolah menengah akhir.

Haechan sudah menaiki bus, dia memang tak diantar oleh Doyoung seperti biasanya, tidak lagi.

Untung saja lelaki itu bisa cepat sampai di halte bus, jadi dia tak perlu khawatir terlambat ke sekolah. Masih ada 15 menit lagi.

Tepat saat Haechan masuk ke gerbang, gerbang sekolah ditutup. Dia dapat bernafas lega karena bisa sampai di derik detik terakhir.

From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang