Taeil pulang ke rumahnya siang itu. Rumah begitu sepi dan kosong.
Taeil segera pergi ke kamarnya dan mengambil laptop yang dia perlukan.
Saat dia hendak kembali ke luar, dia melihat Haechan yang tengah berjalan lesu masuk ke pekarangan rumah.
Memang, setahun ini, tak ada lagi luka yang didapatkan Haechan ketika dia pulang sekolah.
Tetapi wajah sendu dan lelahnya mendominasi sosok Haechan setiap kali dia pulang sekolah.
Haechan menatap Taeil sebentar dan naik ke atas. Menuju kamarnya.
Taeil menatap adik bungsunya itu kosong. Dia benar benar merasa berdiri di hadapan orang asing.
"Haechan~ah."
Langkah Haechan terhenti kalau mendengar suara Taeil. Bukan suara tegas dan menyeramkan seperti yang dia biasa dengar.
Tapi Haechan mendengar suara lirih dan Taeil.
"Kau sibuk?" Tanya Taeil sekali lagi.
"Hmm... Aku sibuk." Ucap Haechan singkat dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Taeil mengikuti Haechan sampai di kamarnya. Tampak Haechan meletakkan tasnya dan masuk ke kamar mandi untuk mengganti baju.
Dia lalu kembali duduk di meja belajar dan mengeluarkan tumpukan buku untuk dia baca.
Taeil menghela nafas melihat Haechan yang selalu belajar dan belajar. Tapi Taeil sadar, Haechan melakukan ini karena didasarkan ancamannya.
Taeil selalu mengancam Haechan kalau dia tak akan membiayai uang sekolahnya lagi jika nilainya turun sedikit saja.
Tapi ancaman konyol itu membuat Haechan maniak belajar.
"Hentikan belajarmu itu." Ucap Taeil pelan.
Haechan menatap Taeil sebentar.
"Kalau aku tak belajar, nilaiku bisa-""Ayo jalan jalan."
Haechan membeku ndi tempat. Mimpi apa dia semalam? Taeil mengajaknya berjalan jalan. Tetapi moodnya sedang tidak mendukung.
"Aku lelah, hyung...."
"Tapi-"
"AKU BILANG, AKU LELAH!!!!" Bentak Haechan kasar. Taeil tertegun mendengar bentak Haechan.
Haechan yang menyadari tingkahnya lantas gelagapan.
"Baiklah, sepertinya kau lelah. Sebentar lagi Doyoung akan pulang." Ucap Taeil cepat dan pergi dari kamar Haechan.
Haechan mengusap wajahnya kasar. Tiba tiba perutnya terasa sakit. Dia lantas mengambil obat yang biasa dia minum dan melahap 7 butir.
Taeil berjalan dengan raut wajah lelah. Beberapa karyawan langsung membungkuk ketika Taeil lewat.
Taeil membuka pintu ruangannya. Disana ada Taeyong yang sedang berkutat dengan laptopnya dan Johnny yang masih membaca beberapa dokumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]
FanfictionSetiap cerita, pasti memiliki awal. Setiap cerita, pasti memiliki akhir. Setiap cerita.... Pasti memiliki alurnya masing masing. "Mulai sekarang, jangan ada yang berani beraninya memperhatikan Haechan!" "Jika aku sampai melihat salah satu dari k...