Taeyong, Taeil dan Jaehyun kini berada di rumah. Mereka tak sanggup untuk pergi ke rumah sakit.
Mereka tak ingin menatap wjah Haechan terlalu lama dengan sejuta penyesalan yang mereka pendam.
Jaehyun duduk termenung di lantai kamarnya. Menyesali apa yang dia lakukan selama ini pada Haechan.
Jaehyun hyung!
Ohh, Haechanie!
Jaehyun hyung lebih pilih Haechan atau Winwin hyung?
Ehmm... Hyung pilih Winwin saja!
Yahhhh hyung nakal sekali!
Hahahah, hyung juga sayang sama Haechan!
Haechan sayang Jaehyun hyung!!!
Nado Haechan~ah....
Jaehyun lantas duduk diatas kasurnya. Matanya menatap foto Winwin yang sengaja dia letakkan diatas nakas.
"Hyung jahat sekali, kan?" Lirih Jaehyun sambil memegang foto Winwin. Menatap wajah adik kesayangannya yang sudah lama tiada itu.
"Menurutmu, kenapa Haechan tak bilang jika dia bukan pelaku-" Ucapan Jaehyun terhenti ketika menyadaria pa yang dia ucapkan salah.
Haechan selalu berteriak bukan dia pelakunya.
Bukan dia yang membunuh Winwin.
Hal itu semakin membuat Jaehyun tertohok.
"Jangan hukum kami semua Winwin~ah, jangan bawa dia pergi...."
Taeyong duduk diatas meja belajar Haechan. Taeyong tersenyum tipis mendapati ada banyak sekali buku buku diatas meja Haechan.
Baru kali ini dia duduk diatas meja belajar Haechan. Biasanya lelaki itu selalu mendapati Haechan belajar terus menerus seolah tak ada kegiatan lain yang bisa dia lakukan.
Taeyong mengambil sebuah buku yang terbuka. Dia tahu, buku itu adalah kado ulang tahun Haechan dari Jungwoo. Jungwoo sendiri yang sibuk seharian demi mencari buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]
FanfictionSetiap cerita, pasti memiliki awal. Setiap cerita, pasti memiliki akhir. Setiap cerita.... Pasti memiliki alurnya masing masing. "Mulai sekarang, jangan ada yang berani beraninya memperhatikan Haechan!" "Jika aku sampai melihat salah satu dari k...