Sejak saat itu, Hyunjin tak pernah lagi mengganggu Haechan.
Ulah lelaki itu bagaikan lenyap ditelan bumi. Hyunjin tak pernah lagi mengusik Haechan fimanapun Haechan berada. Hal itu juga membuat teman teman Hyunjin heran dengan kelakuan anak itu yang diluar dugaan.
Dibilang berteman juga tidak.
Setiap kali Haechan berpapasan dengan Hyunjin dan teman temannya. Hyunjin hanya menatap Haechan sebentar dan tersenyum tipis. Tentu tak ada yang menyadari senyuman itu kecuali Haechan sendiri.
Meski begitu, bukan berarti penderitaan Haechan sebagai korban bullying berakhir.
Hanya Hyunjin dan komplotannya yang berani bermain fisik dengan Haechan. Sementara yang lain?
Mereka mengerjai Haechan habis habisan. Terkadang Hyunjin membantu jika mereka bertindak sudah kelewatan.
Tentu bantuan itu tidak disadari yang lain. Mereka tak menyadari kalau tindakan Hyunjin adalah bantuan untuk Haechan.
Ya, Hyunjin tetaplah Hyunjin.
Dia membantu dengan caranya sendiri.
Haechan terbatuk keras di toilet sekolah. Dia baru saja disiram air oleh salah seorang siswa dari kelas sebelah ketika dia hendak pulang.
Air panas lebih tepatnya. Keterlaluan memang, entah kenapa air panas yang disiramkan itu membuat kulit kepala Haechan ngilu luar biasa.
Haechan segera pergi ke toilet dn terbatuk batuk disana.
Hyunjin yang memang ingin pergi ke toilet pun mendengar suara batuk itu. Dia lantas masuk ke dalam toilet dan menemukan Haechan disana.
"Haechan? Yakk, kenapa kau batuk batuk?!" Tanya Hyunjin keheranan.
"Entah... Uhuk uhuk!!!" Haechan batuk begitu keras sampai sampai dia mengeluarkan darah.
"Astaga, darah!!!" Seru Hyunjin panik.
"Yakk!! Kita ke rumah sakit sekarang!!!" Hyunjin menarik pergelangan tangan Haechan, tetapi Haechan yang sudah lemas tak kuat lagi berjalan dan terjatuh terduduk di lantai sambil terus terbatuk.
"Hyun... Jin... Tolong ambil botol kecil yang ada uhuk uhuk!!! Di tasku..." Ucap Haechan terengah entah sambil menunjuk tasnya.
Hyunjin segera meraih tas Haechan dan mengacak tas lelaki itu untuk mencari botol kecil yang dimaksud Haechan.
Matang menangkap sebuah botol kecil transparan yang didalamnya ada banyak pil obat.
"Yang ini?" Haechan mengangguk dan segera merampas obat itu.Dia mengeluarkan sekira 5 butir pil obat dan memasukkannya ke mulutnya sekaligus.
Hyunjin ternganga melihat Haechan yang mengonsumsi pil dengan jumlah yang banyak, apalagi tanpa air.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]
Fiksi PenggemarSetiap cerita, pasti memiliki awal. Setiap cerita, pasti memiliki akhir. Setiap cerita.... Pasti memiliki alurnya masing masing. "Mulai sekarang, jangan ada yang berani beraninya memperhatikan Haechan!" "Jika aku sampai melihat salah satu dari k...