Johnny sedang ada di rumah. Dia sedang libur kerja, hanya ada Taeyong dan Taeil yang sedang bekerja di kantor.
Sebenarnya Johnny tak ingin libur. Namun Taeil menyuruhnya berada di rumah untuk mengawasi adik adik mereka. Hanya karena alasan rival perusahaan sedang berkeliaran dan mungkin adik adik mereka bisa saja terlibat masalah.
Hanya ada Yuta, Doyoung, dan Johnny di rumah. Yuta dan Doyoung memang jarang berada di cafe. Mereka mengandalkan manajer untuk mengurus cafe tersebut. Terkadang mereka kesana hanya untuk urusan penting.
Kini ketiganya hanya menganggur diruang tengah mansion mewah itu didepan televisi yang menayangkan acara acara membosankan.
"Aku bosan..." Keluh Yuta.
"Nado..." Balas Doyoung.
"Kenapa kalian tidak ke cafe?" Tanya Johnny heran melihat kedua orang ini sangat malas sekali hanya untuk sekedar mengurus sebuah cafe.
"Biarlah manajer yang mengurusnya. Kami kesana hany untuk memberi gaji dan memeriksa laporan penjualan..." Ucap Yuta santai.
"Itupun bisa dilakukan dirumah...." Sambung Doyoung yang dibalas dia jempol oleh Yuta.
Johnny hanya geleng geleng kepala melihat tingkah kedua pemuda ini.
"Ngomong ngomong, Mark dan Jungwoo kenapa belum pulang?" Tanya Johnny heran."Mereka ada tugas di rumah Lucas. Biarkan saja, nanti juga pulang sendiri...." Doyoung sangat santai menjawab pertanyaan Johnny. Seolah tak ada masalah dengan kesibukan mereka semua.
Ceklek!
Ketiganya sontak melihat ke arah pintu depan.
Tampak Haechan pulang dengan wajah lelah dan... Seperti biasa, tubuh yang babak belur.
Ketiganya kaget melihat Haechan pulang dengan kondisi seperti itu. Terlebih lagi Doyoung, dia mengantarkan Haechan sampai di depan kelasnya. Tetapi kenapa anak itu langsung mendapatkan banyak luka ketika pulang sekolah?
"Lee Haechan." Interupsi Johnny membuat langkah Haechan terhenti.
"Kau berkelahi lagi?" Tanyanya datar. Haechan hanya menatap Johnny dan berlalu meninggalkan mereka.
"LEE HAECHAN!" Johnny berteriak keras. Membuat Haechan terkejut, bukan hanya Haechan, tetapi Yuta dan Doyoung juga.
Haechan menatap Johnny sedikit takut.
"Ne hyung..." Gumamnya pelan."Kau berkelahi lagi?!" Tanya Johnny meninggikan suaranya.
Haechan tak mengangguk atau menggeleng.
Hal itu membuat Johnny kesal. Lelaki itu bang kita dan menarik tangan Haechan.Haechan memekik kesakitan ketika Johnny menarik tangannya. Johnny sontak kaget dan melepaskan tangannya dari tangan Haechan.
Haechan menunduk dengan mata yang berkaca kaca.
Johnny merasa ada yang tak beres, lalu dia menggulung lengan baju Haechan.Johnny kaget melihat apa yang terjadi dengan tangan Haechan. Bukan hanya Johnny, Yuta dan Doyoung yang tadinya berdiri dan menghampiri mereka berdua pun kaget melihat lengan Haechan yang dipenuhi lebam dan bekas pukulan.
"Haechan." Panggil Johnny dingin.
"Aku.... Aku....." Haechan tak berani mengatakan apapun.
"Kembali ke kamarmu." Yuta mencoba menengaji mereka berdua, sebelum amarah Johnny meledak.
Haechan segera berlari ke kamarnya. Sementara Johnny kembali duduk di sofa ruang tengah.
"Kenapa tangannya bisa begitu?" Tanya Doyoung tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]
FanfictionSetiap cerita, pasti memiliki awal. Setiap cerita, pasti memiliki akhir. Setiap cerita.... Pasti memiliki alurnya masing masing. "Mulai sekarang, jangan ada yang berani beraninya memperhatikan Haechan!" "Jika aku sampai melihat salah satu dari k...