21. The Last Week

70.7K 8.8K 1.2K
                                    

Hari senin.

Hari terakhir pertama sebelum kematian Haechan.

Pagi itu Haechan bangun. Matanya menatap langit langit kamar sebentar. Mungkin lega karena dia masih bisa membuka matanya pagi ini.

Diseberang kasurnya masih ada Taeyong yang tertidur pulas.

Haechan bangun dan berniat untuk membersihkan tubuhnya, setelah dia selesai membersihkan tubuhnya dan berpakaian, Haechan melihat Taeyong masuk ke kamar mandi.

Haechan memasukkan buku bukunya ke dalam tas dan segera turun ke bawah.

"Aku pergi dulu." Tak ada yang menyahuti ucapan Haechan. Padahal ada Jaehyun, Johnny, Mark, dan Yuta yang berada di ruang tamu.

Haechan menghela nafas dan pergi keluar rumah.

Dia berjalan di trotoar. Dimana ada banyak sekali orang yang sedang berangkat untuk melakukan aktivitasnya masing masing.

Haechan lalu menyeberang dan duduk di halte tempat dia biasa menunggu bus ke sekolah.

Tak lama, bus yang ditunggu pun datang. Haechan segera masuk dan duduk di bangku dekat jendela. Lelaki itu mengeluarkan earphone kesayangannya dan memutar lagu.

Haechan sudah turun di sekolah. Ketika dia memasiki gerbang. Semua siswa disana langsung menunduk takut, atau memalingkan wajahnya.

Kenapa?

Semenjak satu tahun yang lalu, ketika Haechan naik kelas, semuanya berubah.

Tak ada lagi Haechan polos dan bodoh yang selalu menjadi mangsa para pembully. Tak ada lagi Haechan yang menunduk takut dan pasrah saat diperlakukan dengan kejam.

Para pembully Haechan selain SKZ pun ternyata sekarang tunduk padanya. Karena Haechan mengalahkan ketua mereka dan mendepak nya keluar dari sekolah.

Sekedar informasi.

Taeil membeli sekolah itu.

Entah setan apa yang memasuki tubuh Taeil sampai sampai dia membeli sekolah elite nomor satu di Korea Selatan.

Haechan tak tahu motif Taeil. Haechan merasa mungkin Taeil tak tahu bagaimana cara untuk menghabiskan uangnya. Padahal sebenarnya Taeil membeli sekolah itu agar Haechan tak menjadi mangsa bullyan lagi.

Haechan duduk dikelasnya. Di bangku paling belakang pojok.

Semua kelas diam dan berusaha menghindari kontak mata dengan Haechan. Aura lelaki itu menyeramkan. Tak seperti setahun lalu yang biasanya menjengkelkan.

Tapi Haechan tak ingin ditakuti. Dia tetap bersikap seperti biasa. Meskipun dia menjadi lebih dingin dan pendiam.

Haechan menjadi orang yang paling ditakuti siapapun di sekolah itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang