22. Fight Again

71.3K 9.2K 1.4K
                                    

Haechan pulang ke rumah menjelang makan malam. Disana sudah ada hyung nya yang berkumpul untuk makan.

Tanpa sepatah katapun, Haechan melewati mereka begitu saja dan pergi ke kamarnya.

Sementara semua hyung nya hanya diam menanggapi tingkat laku Haechan.

Tak ada yang bersuara di meja makan itu. Mereka makan dalam diam dan saling menunduk.

"Haechan tidak makan?" Tanya Taeil pada akhirnya.

Tetapi kenapa dia harus menanyakan pertanyaan itu?!

"Biarkan saja...." Balas Yuta sambil mengambil sepotong daging.

"Sebentar lagi dia akan menghadapi ujian, kan?" Ujar Taeyong.

"Benar, dia harus belajar..." Balas Doyoung.

"Bagaimana jika dia tak belajar?" Ucap Mark curiga.

"Dia bahkan tak punya kegiatan lain selain belajar...." Sambung Taeil yang membuat mereka terdiam.

"Mark, berikan Haechan makanan." Mark melotot kesal karena Taeyong menyuruhnya memberikan makanan pada Haechan.

"Kenapa aku?!!" Bantah Mark.

"Mark." Mark hanya bisa mendengus kesal ketika mendengar suara Taeil. Jika Taeil bersuara, dia bisa apa?

Ceklek!

Mark membuka pintu kamar Haechan dan mendapati lelaki itu sedang belajar.

Mark meletakkan nampan berisi makanan itu tepat dihadapan Haechan.

"Makan."

"Sebentar lagi...."

"Makan!"

Haechan menghela nafas dan menyingkirkan buku bukunya, lalu menyantap makanan yang diberikan Mark.

Mark memperhatikan Haechan dengan tatapan tak suka. Terbesit dipikirannya jika saat ini Haechan sedang dalam mode menyebalkan.

Mark lantas mencoba tak peduli, lalu meninggalkan Haechan dikamarnya.

Tepat setlah Mark menutup pintu, Haechan segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua makanannya.

Perutnya sakit bukan main. Kulit kepalanya bahkan terasa sangat ngilu.
Haechan terduduk lemas dikamar mandi.

Obat!

Haechan celingak celinguk menatap sekeliling kamar mandi. Obatnya yang biasa dia sembunyikan dibalik cermin kamar mandi tak ada.

Haechan merangkak pelan. Membuka pintu kamar mandi dan mencari obatnya.

Di laci, dibawah bantal, di dalam tas, di bawah tempat tidur, di meja belajar, Haechan tak menemukan obatnya dimanapun.

"Aku menemukan ini di kamar Haechan...."

Mata Haechan membelalak seketika ketika mendengar suara Mark. Dia lantas membuka pelan pintu kamarnya dan mengintip ke bawah.

Disaat tampak semua hyung nya berkumpul menatap Mark kaget. Mata Haechan semakin melotot ketika dia melihat Mark memegang obatnya!

"Berikan obat itu pada Jaehyun, Mark." Ucap Taeyong datar.

Haechan semakin ketakutan. Bagaimanapun Jaehyun adalah dokter yang handal. Dia tak mau Jaehyun tahu kalau itu adalah obat kanker.

Haechan menghela nafas dan memberanikan diri turun kebawah dan merebut obat itu dari tangan Mark.

"HAECHAN!!!!!" Haechan tak memperdulikan teriakan kesal Mark ketika Haechan berhasil merebut obat itu.

"Haechan, berikan obat itu." Taeyong mencoba tenang dan menyuruh Haechan memberikan obat itu pada Jaehyun.

From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang