Taeyong mematung didepan sebuah peti mati yang belum tertutup itu.
Disana terbaring seseorang yang sangat dia tak sangka sangka kepergiannya.
Mata lentik dan bercahaya itu kini tertutup rapat dan tak akan pernah terbuka lagi. Bibir semerah cherry yang selalu menyunggingkan senyum itu kini berubah menjadi pucat.
Pipi gembul yang selalu membuat Taeyong gemas kini sudah lenyap.
Saudara tawanya yang selalu menggema itu, kini tak kan pernah terdengar lagi.Disana ada Jaehyun yang meraung raung kencang dan berusaha ditenangkan oleh Mark dan Jungwoo. Meski mereka berdua pun tak bisa menahan isak tangisnya.
Taeil juga duduk menyendiri sambil mengusap kasar airmatanya yang selalu turun.
Yuta dan Doyoung juga ikut menangis dipelukan sepupu sepupu mereka.Sementara Johnny duduk termenung. Disebelahnya ada Jaemin yang juga begitu terpukul atas kepergian Haechan.
Jaemin. Asisten dokter Jaehyun adalah sepupu mereka.
Tetapi kejadian itu juga membuatnya membenci Haechan dan berpura pura tak mengenalnya.Taeyong menatap tubuh Haechan yang terbaring kaku. Airmata itu kembali jatuh setiap kali melihat wajah Haechan.
Tangisnya yang sedari tadi dia tahan kini pecah sudah.
Menyesali segala tindakan bejat yang selalu dia lakukan pada adiknya.Disana juga ada Hyunjin yang menangis sesenggukan. Dia kembali ke Korea tadi pagi pagi sekali dan langsung mendatangi gedung kosong tempatnya tinggal.
Dia tak menemukan Haechan disana, padahal mereka pernah berjanji untuk bertemu disana pagi pagi sekali setelah Hyunjin kembali ke Korea.
Hyunjin hanya menemukan sepucuk surat yang terletak di tempat tidurnya, dan sebuah CD. Dia membuka surat itu dan membacanya, lantas tubuhnya lemas dan mati rasa.
Karena didalam surat itu, Haechan berpamitan padanya.
Begitu pula dengan nenek Soyeon yang juga ada disana sambil terus menangis tak percaya. Surat yang Haechan suruh dia baca seminggu kemudian adalah surat ucapan pamit dari Haechan.
Dan Seokjin, meski dia sudah menduga hal ini akan terjadi, tetapi dia juga begitu terpukul atas kepergian malaikat kecil itu.
Sebuah video diputar. Video itu, Haechan yang membuatnya. Dia juga menyelipkan beberapa kata di video itu, lalu dititipkan nya bersamaan dengan surat yang Haechan berikan untuk Hyunjin.
Tak ada seorangpun yang bisa menahan tangisnya disana.
Seorang malaikat dengan hati yang begitu polos dan baik, kini sudah pergi.
Meninggalkan saudara saudaranya dalam sejuta penyesalan yang menghantui mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]
FanfictionSetiap cerita, pasti memiliki awal. Setiap cerita, pasti memiliki akhir. Setiap cerita.... Pasti memiliki alurnya masing masing. "Mulai sekarang, jangan ada yang berani beraninya memperhatikan Haechan!" "Jika aku sampai melihat salah satu dari k...