Saat ini Jeno berada di basement asrama Yeji menunggu gadis itu bersiap dan mereka akan pergi ke rumah chaeryeong untuk menjenguk. Setelah beberapa hari disibukkan dengan latihan akhirnya Jeno bisa meluangkan waktu untuk menjenguk Chaeryeong.
Dari kejauhan Jeno bisa melihat kekasihnya keluar dari lift yang membuatnya memutuskan untuk mendekat agar gadis itu tidak berjalan begitu jauh. Setelah sampai di hadapan Yeji Jeno membuka kaca lalu menengok keluar memberi kode pada gadisnya untuk segera naik ke mobil.
"Kenapa kau begitu memaksakan diri? Kau pasti lelah dengan jadwal yang begitu padat" ucap Yeji saat sudah masuk di dalam mobil. Tanpa menjawab pertanyaan kekasihnya Jeno melajukan mobilnya keluar dari area parkir menuju ke rumah Chaeryeong.
"Tidak masalah, hari ini aku benar-benar luang, setelah kejadian aku belum melihat Chaeryeong" Ucap Jeno di tengah- tengah keheningan.
"Dia sudah membaik, bahkan untuk comeback nanti dia akan bergabung" Ucap Yeji "Kenapa kau begitu khawatir aku datang menjenguk Chaeryeong?"Tanya Jeno tapi Yeji hanya diam sambil menghembuskan napas lelah membuat lelaki itu menoleh bingung dan memutuskan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Ada apa?"
Yeji tetap diam tidak menjawab pertanyaan Jeno membuat lelaki itu bingung. "Hei kenapa? Apa Chaeryeong tidak suka jika aku datang?" Tanya Jeno lagi dan Yeji hanya menggeleng.
"Lalu kenapa?"
"Disana pasti ada Chenle. Aku tidak mau kalian bertengkar jika bertemu itu akan membuat Chaeryeong tidak nyaman" Ucap Yeji akhirnya membuat Jeno mengerti. Benar saja sampai saat ini dia dan Chenle masih saling diam, bukan Jeno yg diam tapi chenle yang memang menghindarinya.
"Kami tidak akan bertengkar, Chenle akan menghindar saat aku datang jadi tenanglah" Ucap Jeno "Tapi bagaimana jika Chaeryeong bertanya dan curiga melihat kalian?" Tanya Yeji "Tenang saja Chenle pandai berakting dia tidak akan berbuat hal hal yang akan membuat chaeryeong tidak nyaman" Jawab Jeno membuat Yeji kembali diam.
"Jadi bagaimana? Aku masih tidak boleh kesana?" Tanya Jeno dan Yeji hanya menatap kekasihnya sebentar lalu kembali menghela napas.
"Yasudah jalanlah, aku harap yang kau katakan itu benar" Ucap Yeji membuat Jeno tersenyum dan kembali melanukan mobilnya sambil menggenggam tangan Yeji.
Setelah perjalanan yang panjang karena macet akhirnya mereka sampai di kediaman Chaeryeong, keduanya pun masuk dan bertemu ibu gadis itu.
"Bibi bagaimana keadaan chaeryeong?" Tanya Yeji "Dia sudah membaik, mungkin dua minggu lagi dia bisa kembali ke asrama" Jawab Ibu Chaeryeong
"Benarkah? Bukankah seharusnya dia beristirahat lebih banyak?" Tanya Yeji
"Iyaa tapi kau taulah gadis nakal itu tidak bisa hanya diam di rumah" Ucap Ibu Chaeryeong "Apakah ini Jeno kekasih Yeji?" Tanya ibu chaeryeong sambil menatap Jeno yang sejak tadi berdiri canggung di belakang Yeji.Lelaki itu mengangguk sopan lalu memperkenalkan dirinya "Perkenalkan saya Lee Jeno bibi" Ucapnya lalu Ibu chaeryeong tersenyum "kau sangat tampan, kau berada di grup yang sama dengan chenle kan?" Jeno mengangguk dengan senyumannya.
"Kalau begitu masuklah, chaeryeong ada di dalam bersama Chenle" Ucap Ibu Chaeryeong lalu keduanya mengangguk sopan kemudian masuk ke dalam.
Yeji mengetuk pintu lalu lalu membukanya, di melongokkan kepalanya lalu masuk membuat kedua orang yang ada di dalam menoleh.
"Ohh Eonni" sapa Chaeryeong "mana yang lain kenapa kau sendi.... Ohh Jeno Oppa" Ucapnya sedikit terkejut melihat orang lain berjalan di belakang Yeji.
Melihat kedua orang itu masuk membuat ekspresi wajah chenle berubah dingin. Melihat itu chaeryeong memutar bola matanya malas.
"Kesini eonni oppa kenapa berdiri begitu jauh" Ajak Chaeryeong "Aku pergi dulu nanti kembali lagi" Ucap Chenle saat Yeji dan Jeno mendekat. Chenle berdiri dan mengambil jaketnya yang di letakkan di belakang kursi dan bersiap pergi dari sana.
"Aku akan marah kalau kau pergi!" Ucapan Chaeryeong membuat pergerakan Chenle berhenti. "Aku kan sudah bilang semua ini bukan salah Yeji eonni dan Jeno oppa, jadi berhentilah marah pada mereka" Ucap Chaeryeong tapi Chenle tetap diam membuat gadis itu menghela napas.
"Kau benar-benar keras kepala" Ucap chaeryeong membuat chenle menoleh melihat gadis itu. "Sekarang terserahmu saja aku tidak peduli! Yeji eonni Jeno oppa kemarilah anggap saja manusia satu ini tidak ada" Kata Chaeryeong membuat chenle melepas jaketnya dan kembali duduk di tempatnya.
Ketika Jeno dan Yeji sudah berada di dekatnya Chenle hanya diam sambil memainkan ponselnya. "Apa kau hanya akan diam seperti itu? Kau benar-benar tidak mau dianggap ada disini?" Tanya Chaeryeong membuat chenle menghembuskan napasnya lelah lalu menyimpan ponselnya.
Chenle menatap Jeno dan Yeji bergantian lalu kembali menghela napas dalam dan berdiri di hadapan keduanya.
"Hyung" Jeno hanya menatap teman sekaligus adiknya sambil menunggu lelaki itu melanjukan kata-katanya.
"Maafkan aku karena terus menyalahkanmu atas insiden yang menimpa Chaeryeong" Ucapnya sambil menunduk membuat Jeno tersenyum senang lalu menarik chenle ke pelukannya. "Akhirnya kau mau bicara lagi denganku" ucap Jeno "Aku minta maaf karena keegoisanku membuat orang penting dalam hidupmu terluka" Ucap Jeno
"Tidak hyung aku yang salah karena terus menyalahkanmu" Ucap Chenle setelah melepaskan pelukannya dengan Jeno " Yeji noona aku juga minta maaf karena selalu bersikap kasar jika bertemu" Ucapnya sambil menatap Yeji.
"Tidak, aku juga minta maaf atas segala kesalahanku" balas Yeji dengan senyum manisnya. Melihat itu chaeryeong tersenyum senang.
"Begitu kan bagus" Kata Chaeryeong lalu bangun dari tempat tidurnya "Ayo keluar aku lapar, ibu pasti sudah menyiapkan banyak makanan" Katanya lagi lalu berjalan pelan keluar dari kamar dan di susul ketiga orang yang baru saja berbaikan.
*****
Setelah pulang dari rumah chaeryeong Yeji dan Jeno pun pulang ke apartement Jeno. Sesampaimya disana Jeno langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sementara Yeji pergi ke dapur untuk menyiapkan camilan.Tidak menunggu lama Jeno sudah selesai bersamaan dengan Yeji yang sudah membawa beberapa piring cookies dan minuman dingin ke ruang tengah. Yeji menyimpan nampan yang di bawanya di atas meja.
"Makanlah itu aku mau mandi" Ucapnya sebelum meninggalkan Jeno sendirian di ruang tengah. Yeji masuk ke kamar Jeno dan mengambil beberapa pakaiannya yang sengaja disimpan lalu masuk ke kamar mandi.
Sementara di ruang tengah Jeno hanya menonton siaran Tv random sambil memakan cookies yang tadi disiapkan Yeji. Setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya Yeji keluar menyusul Jeno dan ikut duduk di sampingnya.
"Apa ini di buat dengan adonan yang ada di kulkas?" Tanya Jeno lalu Yeji mengangguk " Bagaimana rasanya?" Tanya Yeji
"Tentu saja ini enak" Jawab Jeno sambil memakan cookiesnya membuat Yeji tersenyum senang. "Mau mencobanya?" Tanya Jeno lalu Yeji mengangguk dan ingin mengambil satu potong dipiring tapi tangannya ditahan.
Jeno mengambil cookies itu lalu menyuapkannya pada Yeji membuat gadis itu kembali tersenyum. Yeji menerima suapan tersebut. Saat ingin menggigit habis makanan tersebut Jeno ikut maju menggigit sedikit demi sedikit kue yang saat ini ada di ujung bibir Yeji membuat gadis itu berhenti menguyang dan hanya memperhatikan tingkah kekasihnya.
Semakin lama bibir Jeno semakin dekat menyentuh bibir kekasihnya hal itu membuatnya semakin mendekap Yeji dan memeluknya erat. Setelah cookiesnya habis Jeno tidak menjauh dia melanjutkan kegiatannya membuat Yeji hanya pasrah dan menikmati alur yang di buat kekasihnya.
Jeno melumat bibir kekasihnya dalam sambil perlahan menutup matanya bersamaan dengan Yeji yang melingkarkan tangannya ke leher Jeno. Keduanya terus saling mencecap dan berhenti ketika kehabisan napas tapi kembali memyatu dan saling mencari mengabaikan suara TV yang sejak tadi menemani mereka juga Cookies yang ada di piring.
*****
Setelah sekian lama saya kembali lagi. Saya benar-benar minta maaf karena terlalu lama untuk update. Beberapa hari terkahir saya memang lagi sibuk buat ujian akhir jadi saya bener-bener gak sempat buat nulis. Sekali lagi saya minta maaf karena update yang lama semoga para pembaca menikmati part ini ya 😊*****
28.12.20Lunalim_

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (Jeno x Yeji)
FanfictionItu bukan ciuman pertamaku tapi kenapa rasanya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dibanding saat ciuman pertamaku dulu.-Jeno Ciuman pertamaku diambil oleh senior hanya untuk kebutuhan penampilan saja, Jantungku rasanya sudah ingin meloncat da...